Terobsesi Huruf X, Elon Musk Bakal Ubah Ikon dan Merek Twitter

SAN FRANSISCO - Di bawah genggaman Elon Musk , Twitter benar-benar mengalami banyak perubahan radikal. Kali ini logo Twitter yang berupa burung biru bakal diganti dengan huruf X.

Perubahan tersebut merupakan tindak lanjut keinginan Elon Musk yang ingin melakukan banyak perubahan di Twitter . Dalam cuitan terbarunya di sosial media tersebut, pria yang juga CEO Tesla itu mengatakan masyarakat akan segera mengucapkan selamat tinggal pada merek Twitter.

Nama yang dibuat oleh Jack Dorsey pada 2006 itu akan diganti dengan X. Diketahui X merupakan sebuah platform teknologi besar yang terdiri dari banyak bidang. Semuanya akan ada dalam satu payung bernama X Corp.



Nama X Corp sendiri dibuat oleh Elon Musk saat membeli Twitter Inc. Dari situ dia mengganti nama Twitter Inc jadi X Corp. Kini giliran nama Twitter yang kemudian bakal diganti dengan X. "Kita akan mengucapkan selamat tinggal pada merek Twitter dan secara bertahap, logonya," cuit Elon Musk.

Perubahan tersebut saat ini memang belum terasa. Twitter masih bisa diakses melalui situs resmi mereka secara langsung. Begitu juga dengan logo burung biru ikonik Twitter yang masih bertahan.


Hanya saja akses ke Twitter kali ini bisa dilakukan dengan memasukkan alamat X.com. Besar kemungkinan hari ini logo burung buru Twitter akan diganti dengan huruf X.

Sementara CEO Twitter, Linda Yacarino mengatakan transformasi yang terjadi di Twitter merupakan langkah untuk membuat platform sosial media tersebut untuk bisa melakukan banyak hal baru. Dia mengatakan pengguna dan pengkritik selalu meminta Twitter untuk bermimpi besar, berinovasi dengan cepat, dan memanfaatkan semua potensi terbaik.



“X akan jadi platform yang bisa memberikan semuanya. Saya dan Elon Musk serta rekan-rekan kami akan menghadirkan X ke dunia,” cuit Linda Yacarino.

Ashlee Vance, penulis buku Elon Musk : Tesla, SpaceX, and the Quest for a Fantastic Future menduga Elon Musk ingin membuat Twitter jadi aplikasi yang bisa melakukan berbagai hal. Sama seperti aplikasi WeChat buatan China.

"Dia ingin membuat aplikasi yang sama seperti WeChat yang memang jadi pusat kegiatan harian semua orang. Aplikasi itu bisa digunakan untuk berkomunikasi, membaca berita, membeli barang, membayar sewa dan denda, serta membuat perjanjian dengan semua orang," ucap Ashlee Vance.