5 Tools yang Bisa Membantu Bangun Brand
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seiring dengan jumlah pengguna media sosial yang semakin banyak, kini kehadiran media sosial seperti Instagram, Tiktok, dan Facebook, menjadi platform yang dapat membantu penyebaran informasi secara cepat. Namun, media sosial ini umumnya membatasi jumlah link yang dapat dicantumkan di profil pengguna, yaitu berupa link tunggal.
Padahal, media sosial kini tak lagi hanya digunakan sebagai platform hiburan saja, melainkan juga platform berjualan, promosi, beriklan, sampai membentuk komunitas.
Menurut survei dari Sea Insights pada tahun 2020, 54% pengusaha UMKM semakin mengandalkan media sosial untuk meningkatkan penjualan. Hal ini sejalan dengan riset IPSOS pada tahun 2018, dimana 87% responden dari pelaku UMKM mengaku penggunaan Instagram berhasil menaikkan penjualan mereka.
Tidak hanya dari sisi pelaku usaha, survey yang sama menemukan bahwa 76% pengguna melakukan pembelian setelah menemukan produk baru di Instagram.
Dari tren media sosial yang terus meningkat, tidak heran kini penggunaan link di bio perlu untuk semakin dioptimalkan. Untuk mengatasi keterbatasan link tunggal di bio, kini telah tersedia berbagai tools yang menyediakan ‘link bercabang’, sehingga ketika dibuka, muncul lebih banyak opsi dan tautan masing-masing.
Hal ini memudahkan pelaku bisnis, kreator konten, dan pengguna umum untuk meningkatkan interaksi (engagement) - misalnya mengajak followers untuk melakukan pemesanan, mengunjungi toko online, menghubungi admin, dan sebagainya.
Berikut ini adalah 5 pilihan tools untuk mencantumkan link bio di media sosial, dengan fitur, kelebihan, dan keterbatasan masing-masing:
1. Desty
Hingga artikel ini ditulis, Desty merupakan satu-satunya tool pencantuman link bio dengan lebih dari 15 fitur lengkap, unik, dan hyperlocal yang tidak mematok biaya berlangganan apapun.
Startup Indonesia ini menyediakan layanan gratis untuk membantu pengguna mengoptimalkan tingkat konversi yang terbilang memadai, dimana pengguna bisa mendesain halaman utama sesuai selera, serta membagikan foto, video, audio, hingga memajang katalog produk yang diimpor dari marketplace lain, seperti Shopee & Lazada.
Format konten dan link yang beragam membuat Desty.page terlihat profesional, layaknya website mini.
Tidak hanya menawarkan kustomisasi yang lebih banyak, pengguna Desty juga bisa mengakses laporan analitik lengkap terkait jumlah kunjungan untuk setiap link.
Untuk memudahkan kalangan awam, pengaturan tata letak hingga pemasangan link di Desty dirancang sangat simpel, sehingga siapapun - bahkan yang tak akrab dengan teknologi - bisa tetap menggunakannya secara cuma-cuma.
Sesuai fungsinya, Desty terbagi menjadi dua tipe. Desty.Page dirancang untuk memudahkan kompilasi dan navigasi halaman, sedangkan Desty.Store cocok untuk memulai situs toko online.
Fitur-fitur memadai inilah yang membuat tools ini banyak dipakai oleh pelaku bisnis dari berbagai latar belakang, serta kreator konten, seperti Salshabilla Adriani, Titan Tyra, Direktorat Jendral Pajak KPP Tamansari, Kopi Janji Jiwa, HAUS, Fore Coffee, DAMN! I Love Indonesia, iBox Indonesia, hingga Nama Beauty & LunaHabit dari Luna Maya.
2. Linktree
Linktree merupakan tools link bio yang cukup banyak digunakan di berbagai negara. Startup asal Australia ini menawarkan fitur lengkap dengan metode berlangganan mulai dari Rp70.000 hingga Rp340.000/bulan atau US$5-US$24/bulan.
Fitur lengkapnya seperti penjadwalan publikasi link, menyembunyikan logo branding Linktree, atau mendapat laporan dari setiap tautan (bukan gabungan). Linktree dapat digunakan secara tanpa biaya berlanggan tapi dengan fitur terbatas yaitu hanya menempatkan link sederhana.
3. Milkshake.app
Dengan desain yang terlihat estetik dan fun, tools link bio Milkshake.app banyak digemari oleh para kreator konten dan banyak dipakai untuk menampilkan portofolio. Sedikit berbeda dari yang lain, Milkshake.app memudahkan pengguna untuk membuat landing page sederhana dalam beberapa slide, yang dapat dinavigasi dengan swipe, layaknya Instagram Story. Template Milkshake.app cocok digunakan untuk mereka yang membutuhkan halaman estetik, dengan visual yang menggugah dan kaya akan foto.
4. Linkin.bio
Linkin.bio merupakan tools untuk mencantumkan link bio dengan format yang mirip dengan feed Instagram. Ketika dibuka, tampilannya menyerupai laman Instagram, dimana pengguna bisa menambahkan galeri sesuai foto-foto media sosial yang dimiliki, lalu memberikan tautan masing-masing. Format ini cocok dipakai untuk toko online, portal berita, ataupun kreator konten.
Linkin.bio dikembangkan oleh tools manajemen konten Instagram, yaitu Later. Pengguna Linkin.bio bisa mengakses data performa konten yang dicantumkan, dan tools ini juga dapat diintegrasikan dengan Google Analytics.
5. Lynk.id
Berdiri semenjak April 2021, salah satu perbedaan Lynk.id dengan tools lain yang serupa adalah fitur monetisasi berupa tautan dengan konsep berbayar, baik melalui e-money, QRIS , transfer ke akun virtual, Indomaret, dan lain-lain. Transaksi yang difasilitasi oleh Lynk.id akan dibebankan biaya layanan yaitu 5% untuk pelanggan gratis dan 3% untuk pelanggan pro.
Untuk mendapatkan fitur yang lengkap, pengguna bisa berlangganan dengan harga Rp99ribu/bulan. Menargetkan sesama kreator konten, fitur monetisasi ini diharapkan bisa mempermudah penggunaan Lynk.id dalam mempromosikan jualannya.
Padahal, media sosial kini tak lagi hanya digunakan sebagai platform hiburan saja, melainkan juga platform berjualan, promosi, beriklan, sampai membentuk komunitas.
Baca Juga
Menurut survei dari Sea Insights pada tahun 2020, 54% pengusaha UMKM semakin mengandalkan media sosial untuk meningkatkan penjualan. Hal ini sejalan dengan riset IPSOS pada tahun 2018, dimana 87% responden dari pelaku UMKM mengaku penggunaan Instagram berhasil menaikkan penjualan mereka.
Tidak hanya dari sisi pelaku usaha, survey yang sama menemukan bahwa 76% pengguna melakukan pembelian setelah menemukan produk baru di Instagram.
Dari tren media sosial yang terus meningkat, tidak heran kini penggunaan link di bio perlu untuk semakin dioptimalkan. Untuk mengatasi keterbatasan link tunggal di bio, kini telah tersedia berbagai tools yang menyediakan ‘link bercabang’, sehingga ketika dibuka, muncul lebih banyak opsi dan tautan masing-masing.
Hal ini memudahkan pelaku bisnis, kreator konten, dan pengguna umum untuk meningkatkan interaksi (engagement) - misalnya mengajak followers untuk melakukan pemesanan, mengunjungi toko online, menghubungi admin, dan sebagainya.
Berikut ini adalah 5 pilihan tools untuk mencantumkan link bio di media sosial, dengan fitur, kelebihan, dan keterbatasan masing-masing:
1. Desty
Hingga artikel ini ditulis, Desty merupakan satu-satunya tool pencantuman link bio dengan lebih dari 15 fitur lengkap, unik, dan hyperlocal yang tidak mematok biaya berlangganan apapun.
Startup Indonesia ini menyediakan layanan gratis untuk membantu pengguna mengoptimalkan tingkat konversi yang terbilang memadai, dimana pengguna bisa mendesain halaman utama sesuai selera, serta membagikan foto, video, audio, hingga memajang katalog produk yang diimpor dari marketplace lain, seperti Shopee & Lazada.
Format konten dan link yang beragam membuat Desty.page terlihat profesional, layaknya website mini.
Tidak hanya menawarkan kustomisasi yang lebih banyak, pengguna Desty juga bisa mengakses laporan analitik lengkap terkait jumlah kunjungan untuk setiap link.
Untuk memudahkan kalangan awam, pengaturan tata letak hingga pemasangan link di Desty dirancang sangat simpel, sehingga siapapun - bahkan yang tak akrab dengan teknologi - bisa tetap menggunakannya secara cuma-cuma.
Sesuai fungsinya, Desty terbagi menjadi dua tipe. Desty.Page dirancang untuk memudahkan kompilasi dan navigasi halaman, sedangkan Desty.Store cocok untuk memulai situs toko online.
Fitur-fitur memadai inilah yang membuat tools ini banyak dipakai oleh pelaku bisnis dari berbagai latar belakang, serta kreator konten, seperti Salshabilla Adriani, Titan Tyra, Direktorat Jendral Pajak KPP Tamansari, Kopi Janji Jiwa, HAUS, Fore Coffee, DAMN! I Love Indonesia, iBox Indonesia, hingga Nama Beauty & LunaHabit dari Luna Maya.
2. Linktree
Linktree merupakan tools link bio yang cukup banyak digunakan di berbagai negara. Startup asal Australia ini menawarkan fitur lengkap dengan metode berlangganan mulai dari Rp70.000 hingga Rp340.000/bulan atau US$5-US$24/bulan.
Fitur lengkapnya seperti penjadwalan publikasi link, menyembunyikan logo branding Linktree, atau mendapat laporan dari setiap tautan (bukan gabungan). Linktree dapat digunakan secara tanpa biaya berlanggan tapi dengan fitur terbatas yaitu hanya menempatkan link sederhana.
3. Milkshake.app
Dengan desain yang terlihat estetik dan fun, tools link bio Milkshake.app banyak digemari oleh para kreator konten dan banyak dipakai untuk menampilkan portofolio. Sedikit berbeda dari yang lain, Milkshake.app memudahkan pengguna untuk membuat landing page sederhana dalam beberapa slide, yang dapat dinavigasi dengan swipe, layaknya Instagram Story. Template Milkshake.app cocok digunakan untuk mereka yang membutuhkan halaman estetik, dengan visual yang menggugah dan kaya akan foto.
4. Linkin.bio
Linkin.bio merupakan tools untuk mencantumkan link bio dengan format yang mirip dengan feed Instagram. Ketika dibuka, tampilannya menyerupai laman Instagram, dimana pengguna bisa menambahkan galeri sesuai foto-foto media sosial yang dimiliki, lalu memberikan tautan masing-masing. Format ini cocok dipakai untuk toko online, portal berita, ataupun kreator konten.
Linkin.bio dikembangkan oleh tools manajemen konten Instagram, yaitu Later. Pengguna Linkin.bio bisa mengakses data performa konten yang dicantumkan, dan tools ini juga dapat diintegrasikan dengan Google Analytics.
5. Lynk.id
Berdiri semenjak April 2021, salah satu perbedaan Lynk.id dengan tools lain yang serupa adalah fitur monetisasi berupa tautan dengan konsep berbayar, baik melalui e-money, QRIS , transfer ke akun virtual, Indomaret, dan lain-lain. Transaksi yang difasilitasi oleh Lynk.id akan dibebankan biaya layanan yaitu 5% untuk pelanggan gratis dan 3% untuk pelanggan pro.
Untuk mendapatkan fitur yang lengkap, pengguna bisa berlangganan dengan harga Rp99ribu/bulan. Menargetkan sesama kreator konten, fitur monetisasi ini diharapkan bisa mempermudah penggunaan Lynk.id dalam mempromosikan jualannya.
(wbs)