Perangi Hoaks, Twitter Akan Tandai Tweet Bohong

Sabtu, 29 Januari 2022 - 17:19 WIB
Ada juga Facebook yang mulai menguji fitur yang memungkinkan pengguna membaca artikel lebih dulu sebelum membagikannya di linimasa.

Kemudian ada Google yang memperbarui kebijakan monetisasi pada pengiklan atau kreator konten.

Jika konten atau iklan mereka memuat misinformasi tentang perubahan iklim, maka Google bakal menghapusnya.

Facebook sendiri sebelumnya menginvestasikan 100 juta dolar (Rp1,6 triliun) untuk memerangi kabar bohong alias hoaks seputar covid-19.

Facebook bahkan melarang taktik eksploitatif dalam iklan, dan melarang iklan untuk masker medis, pembersih tangan, tisu desinfektan, dan kit uji covid-19 di platform-nya.

Media sosial terbesar di dunia itu juga memastikan semua orang memiliki akses informasi akurat dan menghapus konten berbahaya.

"Menghubungkan orang ke informasi yang kredibel di Facebook, Messenger, Instagram, dan WhatsApp," kata Facebook soal upayanya di semua platform miliknya
(wbs)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More