Ridwan Kamil Jual Lukisan Seniman Braga di Pasar NFT 8x Lebih Mahal
Jum'at, 14 Januari 2022 - 11:22 WIB
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil berencana memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif untuk menjual karyanya lewat platform NFT. Rencananya, dia akan menampung karya para seniman untuk dijual di akun NFT yang disediakan pemerintah.
”Ini cara baru, cuma orang merasa rumit. Maka saya akan bikin cara membuat akun di bursanya dan dikoordinir saja oleh kita. Jadi bisa titip ke kita, enggak usah register lagi dan bayar lagi. Kita ibaratnya menyediakan wadah,” kata Kang Emil di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Kamis (25/11).
Secara sederhana, NFT mengubah karya seni digital dan jenis barang koleksi lainnya menjadi satu-satunya, sehingga karya seni tersebut bisa diverifikasi keasliannya dan mudah diperdagangkan melalui blockchain.
Menurut Kang Emil, NFT bisa membantu ekonomi dan menjamin keaslian karya atau konten digital para seniman.
”Memang bisa (diduplikasi), tapi barangnya tidak bisa diperjualbelikan. Karena sekali dia masukan karyanya (ke platform NFT) maka blockchain, teknologi yang bisa men-tracing, akan mengetahui bahwa yang aslinya bukan itu dan ditolak sistem. Sederhananya begitu,” terangnya.
Disinggung soal belum adanya kejelasan regulasi NFT, Kang Emil pun berharap agar pemerintah bisa segera memberi panduan soal hadirnya potensi ekonomi digital baru. Dia juga akan memberi pemahaman kepada masyarakat soal peluang tersebut.
”Tugas pemimpin dan negara memberi pemahaman orang terhadap pintu ini. Saya menganalisis, regulasi itu telat dibandingkan inovasi, seperti kasus ojek online. Poinnya, pemerintah Indonesia di masa depan jangan ketinggalan kecepatannya dalam merespons ekonomi digital baru,” tandasnya.
Lihat Juga: Ridwan Kamil Bertemu Sandiaga Uno Jelang Coblosan Pilkada: Saling Mendoakan sebagai Sahabat Lama
”Ini cara baru, cuma orang merasa rumit. Maka saya akan bikin cara membuat akun di bursanya dan dikoordinir saja oleh kita. Jadi bisa titip ke kita, enggak usah register lagi dan bayar lagi. Kita ibaratnya menyediakan wadah,” kata Kang Emil di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Kamis (25/11).
Secara sederhana, NFT mengubah karya seni digital dan jenis barang koleksi lainnya menjadi satu-satunya, sehingga karya seni tersebut bisa diverifikasi keasliannya dan mudah diperdagangkan melalui blockchain.
Menurut Kang Emil, NFT bisa membantu ekonomi dan menjamin keaslian karya atau konten digital para seniman.
”Memang bisa (diduplikasi), tapi barangnya tidak bisa diperjualbelikan. Karena sekali dia masukan karyanya (ke platform NFT) maka blockchain, teknologi yang bisa men-tracing, akan mengetahui bahwa yang aslinya bukan itu dan ditolak sistem. Sederhananya begitu,” terangnya.
Disinggung soal belum adanya kejelasan regulasi NFT, Kang Emil pun berharap agar pemerintah bisa segera memberi panduan soal hadirnya potensi ekonomi digital baru. Dia juga akan memberi pemahaman kepada masyarakat soal peluang tersebut.
”Tugas pemimpin dan negara memberi pemahaman orang terhadap pintu ini. Saya menganalisis, regulasi itu telat dibandingkan inovasi, seperti kasus ojek online. Poinnya, pemerintah Indonesia di masa depan jangan ketinggalan kecepatannya dalam merespons ekonomi digital baru,” tandasnya.
Lihat Juga: Ridwan Kamil Bertemu Sandiaga Uno Jelang Coblosan Pilkada: Saling Mendoakan sebagai Sahabat Lama
(dan)
tulis komentar anda