Aplikasi PeduliLindungi Dinilai Bahayakan Perangkat Pengguna
Rabu, 22 April 2020 - 18:54 WIB
JAKARTA - Aplikasi yang diinisiasi pemerintah, PeduliLindungi, adalah aplikasi berbasis Bluetooth yang memiliki fitur tracking. Aplikasi bisa mendeteksi pergerakan pemilik perangkat selama 14 hari ke belakang untuk melihat kemungkinan penyebaran virus Corona.
Namun profil keamanan aplikasi ini disorot pakar teknologi informasi. Menurut pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, jika software meminta Bluetooth untuk dinyalakan, maka sebaiknya aplikasi tersebut memeriksa terlebih dahulu apakah perangkat Bluetooth tersebut rentan atau tidak.
Tak kalah penting, sambung dia, aplikasi bisa memberikan informasi kepada penggunanya agar meng-update driver atau software-nya supaya celah keamanan bisa ditutup sempurna.
Alfon menambahkan, Aplikasi PeduliLindungi seharusnya "peduli" dulu dengan Bluetooth handphone yang menginstal dan "lindungi" terlebih dahulu perangkat tersebut. Setelah handphone dilindungi, baru PeduliLindungi bisa diaktifkan untuk PeduliLindungi COVID-19.
"Jadi jangan egois memaksa user mengunduh PeduliLindungi tanpa memerdulikan keamanan atau keselamatan perangkat yang meng-instal-nya," desaknya kepada pemerintah saat dihubungi SINDOnews melalui pesan singkat, Rabu (22/4/2020).
Menurut Alfons, Bluetooth merupakan pilihan logis untuk aplikasi Contact Tracing. Karena mampu mendeteksi perangkat Bluetooth lain dalam jarak dekat jauh lebih baik dibandingkan GPS maupun WiFi.
Kendati demikian, dia menyebut ada beberapa pertimbangan jika Bluetooth ini diaktifkan pada perangkat. "Rentan terhadap eksploitasi celah keamanan di mana perangkat dapat dipindai dan mendapatkan serangan malware," kata Alfons.
"Menghabiskan daya baterai jika harus diaktifkan sepanjang hari," tambahnya.
Namun profil keamanan aplikasi ini disorot pakar teknologi informasi. Menurut pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, jika software meminta Bluetooth untuk dinyalakan, maka sebaiknya aplikasi tersebut memeriksa terlebih dahulu apakah perangkat Bluetooth tersebut rentan atau tidak.
Tak kalah penting, sambung dia, aplikasi bisa memberikan informasi kepada penggunanya agar meng-update driver atau software-nya supaya celah keamanan bisa ditutup sempurna.
Alfon menambahkan, Aplikasi PeduliLindungi seharusnya "peduli" dulu dengan Bluetooth handphone yang menginstal dan "lindungi" terlebih dahulu perangkat tersebut. Setelah handphone dilindungi, baru PeduliLindungi bisa diaktifkan untuk PeduliLindungi COVID-19.
"Jadi jangan egois memaksa user mengunduh PeduliLindungi tanpa memerdulikan keamanan atau keselamatan perangkat yang meng-instal-nya," desaknya kepada pemerintah saat dihubungi SINDOnews melalui pesan singkat, Rabu (22/4/2020).
Menurut Alfons, Bluetooth merupakan pilihan logis untuk aplikasi Contact Tracing. Karena mampu mendeteksi perangkat Bluetooth lain dalam jarak dekat jauh lebih baik dibandingkan GPS maupun WiFi.
Kendati demikian, dia menyebut ada beberapa pertimbangan jika Bluetooth ini diaktifkan pada perangkat. "Rentan terhadap eksploitasi celah keamanan di mana perangkat dapat dipindai dan mendapatkan serangan malware," kata Alfons.
"Menghabiskan daya baterai jika harus diaktifkan sepanjang hari," tambahnya.
(iqb)
tulis komentar anda