WhatsApp Klarifikasi Tudingan Bisa Membaca Pesan Penggunanya
Sabtu, 11 September 2021 - 13:04 WIB
JAKARTA - WhatsApp mengklarifikasi tudingan dari ProPublica yang menyatakan perusahaan bisa membaca pesan penggunanya. Sebelumnya, pihak WhatsApp juga telah menampik tudingan tersebut.
Klarifikasi yang datang dari pihak WhatsApp ini berdasarkan pembaruan artikel dari ProPublica. Sebelumnya, laporan dari organisasi nirlaba itu menyebutkan bahwa Facebook dan WhatsApp bisa membaca pesan penggunanya.
"ProPublica telah mengunggah klarifikasi di bagian atas artikelnya yang menyatakan bahwa ulasan WhatsApp atas laporan pengguna tidak merusak enkripsi end-to-end," jelas WhatsApp Indonesia, dalam klarifikasinya kepada MNC Portal, Sabtu (11/9/2021).
ProPublica juga mengakui versi sebelumnya dari artikel itu menyebabkan kebingungan yang tidak disengaja, tentang sejauh mana WhatsApp dapat memeriksa pesan penggunanya dan apakah artinya membobol enkripsi yang menjaga pesan untuk tetap rahasia.
"Kami telah menyesuaikan penyampaian kami dalam artikel ini untuk memperjelas bahwa WhatsApp hanya dapat memeriksa pesan yang telah dilaporkan oleh pengguna sebagai pesan yang kemungkinan menyalahi ketentuan layanan. Enkripsi end-to-end tidak dibobol," jelas ProPublica.
Selain itu, WhatsApp juga kembali menegaskan tidak seorang pun di luar obrolan, bahkan WhatsApp, dapat membaca atau mendengarkan pesan pengguna. Pesan itu otomatis muncul di layar pengguna sebelum mereka mengirimkan pesan, sehingga menjadi pengingat bagi para penggunanya.
Sebelumnya ProPublica juga menyebutkan bahwa Director of Communications WhatsApp , Carl Woog, mengakui perusahaannya memiliki tim karyawan kontrak yang tugasnya meninjau pesan yang dilaporkan pengguna untuk mengidentifikasi dan memblokir pelanggaran yang parah.
Klarifikasi yang datang dari pihak WhatsApp ini berdasarkan pembaruan artikel dari ProPublica. Sebelumnya, laporan dari organisasi nirlaba itu menyebutkan bahwa Facebook dan WhatsApp bisa membaca pesan penggunanya.
"ProPublica telah mengunggah klarifikasi di bagian atas artikelnya yang menyatakan bahwa ulasan WhatsApp atas laporan pengguna tidak merusak enkripsi end-to-end," jelas WhatsApp Indonesia, dalam klarifikasinya kepada MNC Portal, Sabtu (11/9/2021).
ProPublica juga mengakui versi sebelumnya dari artikel itu menyebabkan kebingungan yang tidak disengaja, tentang sejauh mana WhatsApp dapat memeriksa pesan penggunanya dan apakah artinya membobol enkripsi yang menjaga pesan untuk tetap rahasia.
"Kami telah menyesuaikan penyampaian kami dalam artikel ini untuk memperjelas bahwa WhatsApp hanya dapat memeriksa pesan yang telah dilaporkan oleh pengguna sebagai pesan yang kemungkinan menyalahi ketentuan layanan. Enkripsi end-to-end tidak dibobol," jelas ProPublica.
Selain itu, WhatsApp juga kembali menegaskan tidak seorang pun di luar obrolan, bahkan WhatsApp, dapat membaca atau mendengarkan pesan pengguna. Pesan itu otomatis muncul di layar pengguna sebelum mereka mengirimkan pesan, sehingga menjadi pengingat bagi para penggunanya.
Sebelumnya ProPublica juga menyebutkan bahwa Director of Communications WhatsApp , Carl Woog, mengakui perusahaannya memiliki tim karyawan kontrak yang tugasnya meninjau pesan yang dilaporkan pengguna untuk mengidentifikasi dan memblokir pelanggaran yang parah.
tulis komentar anda