WhatsApp Klarifikasi Tudingan Bisa Membaca Pesan Penggunanya
Sabtu, 11 September 2021 - 13:04 WIB
Terkait hal ini, ProPublica menjelaskan bahwa karyawan WhatsApp hanya memiliki akses ke sebagian pesan yang telah dilaporkan oleh pengguna, dan secara otomatis diteruskan ke WhatsApp sebagai pesan yang kemungkinan menyalahi ketentuan.
"Tinjauan ini adalah salah satu elemen dalam operasi pemantauan yang lebih luas, di mana WhatsApp juga memeriksa materi lain yang tidak terenkripsi, termasuk data seputar pengirim dan akun mereka," tambah organisasi itu.
Sementara menuturkan bahwa artikel ProPublica yang telah diperbarui secara jelas menyatakan bahwa tinjauan laporan pengguna WhatsApp tidak merusak enkripsi end-to-end.
"Artikel terbaru tersebut juga menerangkan bahwa tinjauan yang dilakukan oleh WhatsApp hanya dapat membaca pesan yang diteruskan dari laporan pengguna langsung ke perusahaan untuk diperiksa sebagai kemungkinan penyalahgunaan," tandasnya.
Dalam artikel sebelumnya, ProPublica digadang berhasil mengungkap bahwa WhatsApp memiliki lebih dari 1.000 karyawan kontrak di Austin, Texas, Dublin, dan Singapura, yang bertugas untuk memeriksa setiap konten yang dilaporkan oleh penggunanya.
Menurut ProPublica, sistem pelaporan ini telah melanggar privasi pengguna WhatsApp. Aplikasi diyakini bisa mengumpulkan informasi tambahan seperti nama grup yang diikuti pengguna, nomor telepon, foto profil, pesan status, level baterai ponsel, bahasa, dan zona waktu. Bahkan, ID unik ponsel dan alamat IP, serta akun Facebook dan Instagram, dan lainnya juga bisa diketahui.
"Tinjauan ini adalah salah satu elemen dalam operasi pemantauan yang lebih luas, di mana WhatsApp juga memeriksa materi lain yang tidak terenkripsi, termasuk data seputar pengirim dan akun mereka," tambah organisasi itu.
Sementara menuturkan bahwa artikel ProPublica yang telah diperbarui secara jelas menyatakan bahwa tinjauan laporan pengguna WhatsApp tidak merusak enkripsi end-to-end.
"Artikel terbaru tersebut juga menerangkan bahwa tinjauan yang dilakukan oleh WhatsApp hanya dapat membaca pesan yang diteruskan dari laporan pengguna langsung ke perusahaan untuk diperiksa sebagai kemungkinan penyalahgunaan," tandasnya.
Dalam artikel sebelumnya, ProPublica digadang berhasil mengungkap bahwa WhatsApp memiliki lebih dari 1.000 karyawan kontrak di Austin, Texas, Dublin, dan Singapura, yang bertugas untuk memeriksa setiap konten yang dilaporkan oleh penggunanya.
Menurut ProPublica, sistem pelaporan ini telah melanggar privasi pengguna WhatsApp. Aplikasi diyakini bisa mengumpulkan informasi tambahan seperti nama grup yang diikuti pengguna, nomor telepon, foto profil, pesan status, level baterai ponsel, bahasa, dan zona waktu. Bahkan, ID unik ponsel dan alamat IP, serta akun Facebook dan Instagram, dan lainnya juga bisa diketahui.
(ysw)
tulis komentar anda