Ajak Milenial Berhaji lewat Teknologi, BPKH Gandeng Ammana Fintek Syariah

Kamis, 28 Mei 2020 - 22:42 WIB
CEO PT Ammana Fintek Syariah, Lutfi Adhiansyah saat penandatanganan kerja sama secara virtual dengan BPKH. Foto/Ist
JAKARTA - Sekitar 13 juta jiwa umat Islam di Tanah Air mampu secara finansial, tapi belum mendaftar atau membayar setoran awal ibadah haji . Mereka berusia antara 25-35 tahun dan sebagian belum menikah. (Baca juga: Kemenag Siapkan Dua Skenario Ibadah Haji 2020 )

Atas dasar tersebut, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menjalin kerja sama dengan PT Ammana Fintek Syariah untuk mengelola dan menghimpun calon jamaah haji dari kalangan milenial yang ingin berhaji. Penandatanganan kerja sama yang tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) dilakukan secara akad majelis virtual, antara BPKH yang diwakili Kepala BPKH, Anggito Abimanyu dan CEO PT Ammana Fintek Syariah, Lutfi Adhiansyah.

Acara virtual tersebut turut dihadiri oleh Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Leadership Center), Adiwarman Karim (anggota DSN-MUI), Aries Muftie (Anggota KEIN), dan ustaz Luqmanulhakim (Founder Gerakan Infaq Beras).

Lutfi menjelaskan, penandatanganan ini dilakukan di bulan Ramadhan berbarengan dengan acara Indonesia Bahagia. "Penandatanganan dilakukan pada hari ke-28, saat 10 hari terakhir puasa Ramadhan, di mana kami menginginkan keberkahan yang diberikan Allah SWT," kata Lutfi.



Lebih lanjut dikatakan, mimpi Ammana adalah setiap orang bisa dimudahkan untuk dapat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

Terkait kerja sama dengan BPKH, Lutfi mendukung langkah BPKH supaya masyarakat bisa mencanangkan ibadah haji selagi usia muda dengan tagar #AyoHajiMuda.

Melalui kerja sama tersebut, Ammana memberikan solusi kepada masyarakat luas dalam memperoleh penghasilan tambahan, berupa komisi dari setiap penjualan produk UMKM mitra Ammana yang sudah dibuatkan fiturnya di aplikasi Ammana. Solusi itu bagian dari ikhtiar untuk memampukan calon jamaah haji muda.

"Saya pada 2019 hampir tidak jadi berangkat Haji. Namun atas doa dan rida dari orang tua, akhirnya saya dan istri alhamdulillah pada detik-detik terakhir dapat berangkat ke Tanah Suci menunaikan ibadah haji," tutur Lutfi.

Dikatakan Lutfi, finansial menjadi faktor utama yang mendorong bisa tidaknya orang berangkat Haji. Niat dan keinginan ada, tapi belum siapnya finansial. "Atau sebaliknya, finansial sudah mencukupi, tapi belum atau tidak adanya niat dari calon haji tersebut," imbuhnya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More