Cakap dan YABB Beri Pelatihan Agar Anak Muda Tidak Menganggur
Kamis, 01 Juli 2021 - 13:05 WIB

Cakap dan YABB membuat program yang dapat membantu anak muda Indonesia dalam memaksimalkan penggunaan internet. Foto: dok Cakap
JAKARTA - Kolaborasi antara Cakap dan YABB terjalin untuk mengentas kaum muda dari “buta digital” sehingga tidak bisa bersaing di dunia kerja yang kiat menuntut.
Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut ada kenaikan signifikan pengguna internet yang semula 64,8 persen menjadi 73,7 persen.
BACA JUGA: Menguji Langsung Kamera Xiaomi Mi 11 Ultra, Benarkah Terbaik di Kelas Flagship?
Persentase itu setara 196,71 juta dari 266,91 juta penduduk kini sudah melek internet. Bajkan usia remaja/generasi Z (15-20 tahun) dan usia dewasa muda/generasi milenial (25-34 tahun) adalah segmen pengguna terbesar.
Namun tingginya penetrasi penggunaan internet tidak menurunkan angka pengangguran di Indonesia.
Menurut BPS, hingga akhir Februari 2021 jumlah pengangguran sebanyak 8,75 juta orang. Dari total penduduk menganggur, jumlah paling dominan adalah lulusan SMK/Vokasi dengan kontribusi 11,45% atau lebih dari 1 juta orang.
Karena itu, Cakap dan Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) yang merupakan perpanjangan tangan Gojek berkolaborasi untuk memaksimalkan kompetensi dan kualitas generasi muda.
Salah satunya lewat program ‘English for Engineering’ untuk pengembangan talenta dari YABB, GenerasiGigih. Program ini menargetkan lulusan sekolah vokasi (SMK), lulusan baru perguruan tinggi, dan mereka yang memiliki minat di bidang teknologi.

Program GenerasiGigih akan dibagi menjadi 30 kelompok kelas dengan 50 sesi pertemuan selama enam bulan.
Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut ada kenaikan signifikan pengguna internet yang semula 64,8 persen menjadi 73,7 persen.
BACA JUGA: Menguji Langsung Kamera Xiaomi Mi 11 Ultra, Benarkah Terbaik di Kelas Flagship?
Persentase itu setara 196,71 juta dari 266,91 juta penduduk kini sudah melek internet. Bajkan usia remaja/generasi Z (15-20 tahun) dan usia dewasa muda/generasi milenial (25-34 tahun) adalah segmen pengguna terbesar.
Namun tingginya penetrasi penggunaan internet tidak menurunkan angka pengangguran di Indonesia.
Menurut BPS, hingga akhir Februari 2021 jumlah pengangguran sebanyak 8,75 juta orang. Dari total penduduk menganggur, jumlah paling dominan adalah lulusan SMK/Vokasi dengan kontribusi 11,45% atau lebih dari 1 juta orang.
Karena itu, Cakap dan Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) yang merupakan perpanjangan tangan Gojek berkolaborasi untuk memaksimalkan kompetensi dan kualitas generasi muda.
Salah satunya lewat program ‘English for Engineering’ untuk pengembangan talenta dari YABB, GenerasiGigih. Program ini menargetkan lulusan sekolah vokasi (SMK), lulusan baru perguruan tinggi, dan mereka yang memiliki minat di bidang teknologi.

Program GenerasiGigih akan dibagi menjadi 30 kelompok kelas dengan 50 sesi pertemuan selama enam bulan.
Lihat Juga :