Siasat WhastApp dan Risiko Ketika Data Pengguna Dikuasai
Minggu, 16 Mei 2021 - 09:00 WIB
Kedua, membentuk pandangan politik pengguna. Jika data pengguna Facebook diambil untuk membangun profil psikologis dan mengeksploitasi bias politik mereka dengan iklan Facebook, hal yang sama bisa terjadi lagi.
Ketiga, mengubah keadaan emosi pengguna. Suasana hati dan emosi pengguna bisa dipermainkan dengan pancingan informasi. "Eksperimen ini pernah dilakukan Facebook di Januari 2012 pada 689.003 pengguna selama satu minggu," tutur Damar.
Keempat, menentukan keberadaan dan tempat yang sering penggina kunjungi untuk mencapai akurasi periklanan yang lebih tinggi. Pengguna akan ditarget dengan penempatan iklan berdasarkan geolokasi untuk membantu mitranya menyergap calon pelanggan.
Kelima, kehilangan data pengguna karena pelanggaran keamanan lain. Kebocoran data pengguna skala besar sering terjadi di produk perusahaan Facebook, jangan membahayakan kehidupan digital dan orang-orang yang dikasihi.
"Saran saya, jangan pakai WhatsApp jika privasi benar-benar prioritas Anda dan pindah ke aplikasi yang menghargai privasi," tandasnya.
Ketiga, mengubah keadaan emosi pengguna. Suasana hati dan emosi pengguna bisa dipermainkan dengan pancingan informasi. "Eksperimen ini pernah dilakukan Facebook di Januari 2012 pada 689.003 pengguna selama satu minggu," tutur Damar.
Keempat, menentukan keberadaan dan tempat yang sering penggina kunjungi untuk mencapai akurasi periklanan yang lebih tinggi. Pengguna akan ditarget dengan penempatan iklan berdasarkan geolokasi untuk membantu mitranya menyergap calon pelanggan.
Kelima, kehilangan data pengguna karena pelanggaran keamanan lain. Kebocoran data pengguna skala besar sering terjadi di produk perusahaan Facebook, jangan membahayakan kehidupan digital dan orang-orang yang dikasihi.
"Saran saya, jangan pakai WhatsApp jika privasi benar-benar prioritas Anda dan pindah ke aplikasi yang menghargai privasi," tandasnya.
(wsb)
Lihat Juga :
tulis komentar anda