Digital Transformation Sudah Jadi Prioritas Bagi Banyak Perusahaan

Selasa, 16 Maret 2021 - 04:19 WIB
Tampak konferensi pers online Red Hat ASEAN Partner Synergy Awards 2021. Foto/Ist
JAKARTA - Krisis akibat COVID-19 membuat digital transformation bukan lagi sekadar strategi jangka panjang, tapi menjadi prioritas secepatnya bagi semua orang.

Untuk itu, perusahaan dituntut untuk segera melakukan transformasi dengan menerapkan tools digital, komunikasi digital, atau mereka akan menghadapi risiko bisnis. Banyak perusahaan mengadopsi teknologi digital untuk mengembangkan produk-produk baru di platform baru.

"Berdasarkan studi dari Harvard Business Review berjudul Understanding APAC Success in Digital Transformation, sebanyak 40% eksekutif di APAC berencana untuk segera mengembangkan dan mengirimkan aplikasi baru ke market, bandingkan dengan hanya 33% eksekutif di kawasan lain dunia. Solusi Red Hat cocok sekali di sini," kata Yaw Hu Law, Senior Director, Partners & Alliances, Red Hat GEMs, dalam konferensi pers online Red Hat ASEAN Partner Synergy Awards 2021.



Pertama, sebut Yaw Hu Law, Red Hat hadir untuk membantu pelanggan membangun hybrid cloud infrastructure mereka untuk mendukung lingkungan bisnis yang baru. Ketika bisnis dihantam oleh COVID-19, banyak pelanggan harus berjuang untuk membangun dan menjalankan infrastruktur sementara mereka dituntut harus bergerak dengan cepat.

"Inilah salah satu cara kami untuk membantu mereka membangun hybrid cloud infrastructure baik di on premise atau di cloud," ujarnya.

Kedua, lanjut dia, menggunakan cloud-native development platform. Pelanggan dapat mengakselerasi inovasi mereka, pengembangan, dan juga men-deliver aplikasi yang dimodernisasi.

"Ketiga, mengombinasikan antara dev ops dengan portofolio automation dan management kami, yang semua juga tahu, itu akan membantu mengakselerasi transformasi digital semua enterprise," tambahnya.

Sementara, Rully Moulany, Country Manager, Red Hat Indonesia, mengatakan, Red Hat adalah perusahaan open source terbesar di dunia dengan lebih dari 16.600 karyawan di seluruh dunia. Mereka bekerja di lebih dari 105 kantor di lebih dari 40 negara.

"Produk dan solusinya dipakai oleh lebih dari 95% perusahaan yang ada di dalam daftar Fortune 500 dan menempatkan kami sebagai perusahaan open source pertama di dunia yang memiliki valuasi US$ 3 miliar," ujarnya.

Dikatakannya, semua kesuksesan itu tidak mampu dicapai tanpa partisipasi dari para partner, di mana 70% bisnis Red Hat di Asia Pasifik memang terjadi melalui partner. Partner adalah katalis dan multiplier yang penting untuk mendorong penggunaan solusinya di berbagai perusahaan.

Di sisi lain, Red Hat ASEAN Partner Synergy Awards 2021 memberikan penghargaan bagi para partner di sektor komersial dan publik atas upaya yang terus menerus dalam mengembangkan solusi-solusi inovatif menggunakan teknologi Red Hat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan meningkatkan outcome bisnis. Pemenang penghargaan untuk partner pada tahun ini tidak hanya bertindak selaku katalis bagi kesuksesan pelanggan, tapi juga memberikan efek multiplier yang penting bagi open source enterprise.

Dipilih berdasarkan komitmen mereka pada inovasi, dedikasi mereka untuk mendorong perubahan melalui open source, dan bagaimana mereka mendemonstrasikan ekosistem kerja yang kolaboratif dan transparan, manajemen Red Hat mengumumkan para pemenang. Di antaranya, Advanced Partner of the Year yang diberikan kepada ndonesia: Mitra Integrasi Informatika. Perusahaan juga membawa pulang penghargaan Commercial Partner of the Year dan Strategic Products Partner of the Year.
(iqb)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More