Akhirnya Ada yang Membantu Kelangsungan Pendidikan di SD Kanisius Kenalan

Minggu, 21 Februari 2021 - 05:04 WIB
Gushcloud Indonesia saat mengumumkan kerja sana dengan Yayasan Tunas Bakti Nusantara dan The Good Exchange untuk mendukung aktivitas pendidikan di SD Kanisius Kenalan. Foto/ist
MAGELANG - Gushcloud Indonesia kerja bareng Yayasan Tunas Bakti Nusantara dan The Good Exchange, memulai tahun 2021 dengan meresmikan komitmen bersama dalam bentuk corporate social responsibility (CSR). Mereka mendukung aktivitas pendidikan siswa SD Kanisius Kenalan.

Ini merupakan salah satu sekolah swasta di daerah perbatasan terpencil di daerah Magelang , Jawa Tengah. Pada peresmian program yang dilaksanakan awak pekan kemarin, mereka secara resmi memulai inisiatif baik program yang secara kolektif dinamakan “Program Dukungan Edukasi Kanisius Kenalan Magelang”. Program nantinya akan turut diikutsertai oleh sejumlah influencer inspiratif Indonesia.

SD Kanisius Kenalan adalah sekolah dasar swasta di bawah kepemilikan Yayasan Kanisius Cabang Magelang. Lokasinya berada di daerah Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.



Sekolah yang telah menginjak usia 91 tahun ini kini tetap berdiri, meski dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. Misalnya, hanya diisi oleh 68 siswa yang menempati 6 ruang kelas dan hanya didukung oleh 9 staf pengajar termasuk kepala sekolah, guru dan petugas kebersihan.



Di tengah situasi dan kondisi pandemik ini, sekolah dan para siswa mengalami sejumlah hambatan dalam melangsungkan proses belajar mengajar jarak jauh di tengah pandemik COVID-19. Hambatan itu antara lain, fasilitas multimedia bagi staf pengajar dan para siswa.

Sarana komunikasi siswa yang belum memadai, dikarenakan orang tua siswa mayoritasnya bekerja sebagai petani sehingga kepemilikan ponsel tidak 100% dipegang oleh para siswa-siswi. Masalah lainnya adalah letak geografis sekolah dan letak rumah siswa di daerah perbukitan, menyebabkan minimnya sinyal internet.

Prihatin akan hal tersebut, salah satu guru dari SD Kanisius Kenalan, Henricus Suroto, pernah ramai diperbincangkan pada saat ia berinisiatif beberapa kali memberikan kelas dengan mendatangi rumah para siswa di perbukitan Menoreh yang terkendala sinyal dan ponsel untuk belajar online dari rumah. Namanya sebagai guru ramai diperbincangkan sampai ke media internasional seperti Reuters, Straits Times, CNN Network, dan lainnya.

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More