Pengamat: Jangan Pernah Rekam Video Intim, Sekali Tersebar ke Internet, Tidak Akan Hilang!
Sabtu, 07 November 2020 - 11:44 WIB
JAKARTA - Warganet dihebohkan dengan video panas yang disebut-sebut mirip dengan selebrita Gisella Anastasia. Alhasil, tagar Gisel pun viral dan menjadi trending topic di media sosial, termasuk Twitter.
Pengamat teknologi Lucky Sebastian menyebut bahwa pengguna smartphone dan media sosial hendaknya bijak dalam memakai perangkat yang dimiliki.
Jangan pernah merekam video pribadi yang bersifat intim. Sebab, risikonya sangat besar. Sekali tersebar ke internet, video tersebut tidak akan bisa hilang.
”Walau untuk konsumsi pribadi, misal membuat kenangan, anggaplah selalu membuat video sedang melakukan hubungan pribadi itu suatu larangan,” bebernya.
Menurut Lucky, walau contohnya sudah sangat banyak, tapi tetap saja masih juga banyak orang terjatuh pada lubang yang sama. ”Di era sekarang dimana smartphone semakin mudah dan berkualitas baik untuk merekam, mungkin saja godaan tersebut ada,” beber Lucky.
Ia mengimbau agar masyarakat bisa berpikir jernih dan jangan coba-coba untuk merekam video intim walau diyakinkan hanya untuk konsumsi pribadi. ”Sebab, kebocoran data bisa terjadi dimana saja,” ujarnya.
Dan sekali data kita ada di internet, Lucky melanjutkan, data tersebut akan selalu ada. ”Walau sudah dihapus di medsos, karena data selalu ada salinannya dan mungkin saja ada orang lain juga yang mem-backup,” katanya.
Kalaupun suatu saat orang akan lupa atau mulai melupakan, tapi data video itu akan tetap apa di internet.
Secara khusus, Lucky juga menyoroti anak-anak muda. ”Anak-anak muda yang akan melakukannya, silahkan pikirkan masak-masak. Jika suatu saat ada kesempatan bekerja, sekolah, atau mendapat penawaran yang bagus, bisa saja batal karena data lamanya muncul kembali,” beber Lucky.
Baca Juga
Pengamat teknologi Lucky Sebastian menyebut bahwa pengguna smartphone dan media sosial hendaknya bijak dalam memakai perangkat yang dimiliki.
Jangan pernah merekam video pribadi yang bersifat intim. Sebab, risikonya sangat besar. Sekali tersebar ke internet, video tersebut tidak akan bisa hilang.
”Walau untuk konsumsi pribadi, misal membuat kenangan, anggaplah selalu membuat video sedang melakukan hubungan pribadi itu suatu larangan,” bebernya.
Menurut Lucky, walau contohnya sudah sangat banyak, tapi tetap saja masih juga banyak orang terjatuh pada lubang yang sama. ”Di era sekarang dimana smartphone semakin mudah dan berkualitas baik untuk merekam, mungkin saja godaan tersebut ada,” beber Lucky.
Ia mengimbau agar masyarakat bisa berpikir jernih dan jangan coba-coba untuk merekam video intim walau diyakinkan hanya untuk konsumsi pribadi. ”Sebab, kebocoran data bisa terjadi dimana saja,” ujarnya.
Baca Juga
Dan sekali data kita ada di internet, Lucky melanjutkan, data tersebut akan selalu ada. ”Walau sudah dihapus di medsos, karena data selalu ada salinannya dan mungkin saja ada orang lain juga yang mem-backup,” katanya.
Kalaupun suatu saat orang akan lupa atau mulai melupakan, tapi data video itu akan tetap apa di internet.
Secara khusus, Lucky juga menyoroti anak-anak muda. ”Anak-anak muda yang akan melakukannya, silahkan pikirkan masak-masak. Jika suatu saat ada kesempatan bekerja, sekolah, atau mendapat penawaran yang bagus, bisa saja batal karena data lamanya muncul kembali,” beber Lucky.
(dan)
tulis komentar anda