Tampilkan Adegan Pesta Seks, Turki Blokir Roblox

Kamis, 08 Agustus 2024 - 19:18 WIB
loading...
Tampilkan Adegan Pesta...
Turki Blokir Roblox. FOTO/ DAILY
A A A
ANKARA - Game online populer Roblox dilarang oleh Turki. Tidak ada alasan yang diberikan tetapi sebelumnya ada tuduhan pesta seksual yang diselenggarakan dalam Roblox dengan anak-anak dengan iming-iming mata uang virtual Robux.



Karena sulitnya memfilter konten semacam ini, Turki melarang Roblox sepenuhnya. Larangan Roblox menyebabkan jutaan pemain tidak dapat lagi mengaksesnya di Turki.

Seperti dilansir dari SCMP Kamis (8/8/2024), muncul permainan berkonten seks di Roblox yang disebut "condo". Itu adalah ruang, yang dibuat oleh pengguna, di mana orang dapat berbicara tentang seks.

Bahkan lebih dari itu, avatar yang mereka buat juga dapat melakukan seks virtual. Dalam permainan ini, aturan Roblox tidak dihiraukan.

Condo biasanya hanya ditayangkan dalam waktu singkat, seringkali kurang dari satu jam, sebelum ditemukan dan diturunkan. Roblox mengatakan terus mencoba membuat permainan ini tidak bisa dimainkan, menggunakan sistem manual dan otomatis.
.

Namun, beberapa konten eksplisit itu berhasil lolos. Ini seperti "main kucing-kucingan", kata Larry Magid, presiden ConnectSafely, sebuah organisasi nirlaba yang meningkatkan kesadaran tentang keselamatan anak secara daring.

Condo bukanlah permainan yang bisa Anda temukan begitu saja. Anda perlu mencarinya secara aktif. Ini yang menyulitkan orang-orang seperti Magid untuk melacaknya.

Yang paling mengkhawatirkan adalah anak-anak dan orang dewasa berpotensi bersosialisasi bersama di ruang-ruang ini. Permainan ini memiliki fitur pesan instan, di mana pengguna dapat berbicara satu sama lain dengan semua orang yang bermain.

Banyak dari yang tertulis dalam kolom obrolan di Condo tidak dapat dipublikasikan di situs berita dewasa, apalagi permainan anak-anak.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2006 seconds (0.1#10.140)