Cuma Bayar Rp15 Ribu, Layar Ponsel Retak Diganti OVO Rp2,5 Juta, Tertarik?
Selasa, 03 November 2020 - 14:09 WIB
Kedua, garansi perbaikan jika layar kembali rusak selama 90 hari.
Ketiga, periode perlindungan fleksibel mulai 3 hingga 12 bulan.
Keempat, ada layanan klaim pick-up dan delivery gratis dari tempat tinggal pengguna ke service centre dan sebaliknya.
Dan terakhir, spare part baru dan orisinil dari service centre resmi di seluruh Indonesia. ”Layanan pick-up dan delivery gratis untuk memastikan kepuasan pengguna, terlebih di masa pandemi seperti saat ini. Masyarakat tentu mengurangi bepergian keluar rumah,” ujarnya.
BACA JUGA : Turun Harga, Black Shark 3 Jadi Ponsel Gaming 5G Termurah! Begini Cara Belinya!
Bagi konsumen, membeli produk asuransi lewat aplikasi tentu memudahkan. Seperti Asri Ningsih, 42, yang menganggap premi asuransi OVO terjangkau.
”Saya ingin coba karena dulu gadget saya pernah jatuh dan untuk menggantinya lumayan merepotkan dan mahal,” ujarnya. ”Apalagi, ada layanan jemput sehingga tidak perlu pergian ke service centre bila terjadi masalah pada layar smartphone,” ia menambahkan.
Riset di beberapa negara seputar kerusakan paling umum terjadi pada smartphone rata-rata hampir 80% kerusakan terjadi karena layar rusak/pecah.
Menurut Rajiv, layanan OVO | Proteksi menjadi upaya untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia yang saat ini masih tergolong sangat rendah, yaitu hanya sebesar 1,7%.
Ketiga, periode perlindungan fleksibel mulai 3 hingga 12 bulan.
Keempat, ada layanan klaim pick-up dan delivery gratis dari tempat tinggal pengguna ke service centre dan sebaliknya.
Dan terakhir, spare part baru dan orisinil dari service centre resmi di seluruh Indonesia. ”Layanan pick-up dan delivery gratis untuk memastikan kepuasan pengguna, terlebih di masa pandemi seperti saat ini. Masyarakat tentu mengurangi bepergian keluar rumah,” ujarnya.
BACA JUGA : Turun Harga, Black Shark 3 Jadi Ponsel Gaming 5G Termurah! Begini Cara Belinya!
Bagi konsumen, membeli produk asuransi lewat aplikasi tentu memudahkan. Seperti Asri Ningsih, 42, yang menganggap premi asuransi OVO terjangkau.
”Saya ingin coba karena dulu gadget saya pernah jatuh dan untuk menggantinya lumayan merepotkan dan mahal,” ujarnya. ”Apalagi, ada layanan jemput sehingga tidak perlu pergian ke service centre bila terjadi masalah pada layar smartphone,” ia menambahkan.
Riset di beberapa negara seputar kerusakan paling umum terjadi pada smartphone rata-rata hampir 80% kerusakan terjadi karena layar rusak/pecah.
Menurut Rajiv, layanan OVO | Proteksi menjadi upaya untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia yang saat ini masih tergolong sangat rendah, yaitu hanya sebesar 1,7%.
(dan)
tulis komentar anda