Google Siapkan Rp14,8 Triliun untuk Bayar Konten Penerbit Berita
Kamis, 01 Oktober 2020 - 22:49 WIB
JAKARTA - Google akan mulai membayar outlet media tertentu untuk menampilkan konten yang sudah dikurasi pada aplikasi beritanya. (Baca juga: Tinjau Graha Wisata TMII, Wawali Jaktim: Sudah Bisa Dipakai Isolasi )
Langkah itu diambil untuk menjawab industri yang menuduh mesin telusur dan raksasa teknologi lainnya menggunakan konten secara tidak adil selama bertahun-tahun.
Google bahkan telah menyisihkan lebih dari Rp14,8 triliun untuk menutupi tiga tahun pertama program. Lalu akan memperpanjang program lebih dari itu, demikian dilansir dari laman Bloomberg, Kamis (1/10/2020).
Raksasa mesin pencarian itu akan membayar penerbit untuk memberikan uraian pada aplikasi berita, dan memberikan akses gratis kepada pembaca ke artikel paywall tertentu.
Produk Google News Showcase mulai diluncurkan Kamis lalu di Brasil dan Jerman . Ini akan menampilkan panel cerita bermerek yang dikurasi oleh penerbit mitra.
Tindakan ini memungkinkan mereka untuk menyoroti konten menggunakan garis waktu, poin, dan artikel berita terkait. "Panel juga akan ditautkan langsung ke situs web penerbit berita," kata Google.
Perusahaan teknologi seperti Google dan Facebook telah menghadapi tekanan dari eksekutif berita dan regulator di seluruh dunia. Mereka mendesak platform tersebut untuk membayar hak untuk menjadi pembawa artikel berita.
Penerbit berpendapat bahwa jurnalisme mereka adalah hal yang menarik pengguna ke platform Google. Ssementara dua raksasa terknologi tersebut memperoleh sebagian besar uang iklan online.
Peluncuran ini didasarkan pada program lisensi yang diumumkan Google pada bulan Juni untuk membayar penerbit terhadap konten berkualitas tinggi. "Google News Showcase memungkinkan penerbit menyusun cerita tentang berita yang penting, mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan pembaca, dan memberikan aliran pendapatan baru untuk pelaporan penting," kata Brad Bender, Wakil Presiden Google.
Langkah itu diambil untuk menjawab industri yang menuduh mesin telusur dan raksasa teknologi lainnya menggunakan konten secara tidak adil selama bertahun-tahun.
Google bahkan telah menyisihkan lebih dari Rp14,8 triliun untuk menutupi tiga tahun pertama program. Lalu akan memperpanjang program lebih dari itu, demikian dilansir dari laman Bloomberg, Kamis (1/10/2020).
Raksasa mesin pencarian itu akan membayar penerbit untuk memberikan uraian pada aplikasi berita, dan memberikan akses gratis kepada pembaca ke artikel paywall tertentu.
Produk Google News Showcase mulai diluncurkan Kamis lalu di Brasil dan Jerman . Ini akan menampilkan panel cerita bermerek yang dikurasi oleh penerbit mitra.
Tindakan ini memungkinkan mereka untuk menyoroti konten menggunakan garis waktu, poin, dan artikel berita terkait. "Panel juga akan ditautkan langsung ke situs web penerbit berita," kata Google.
Perusahaan teknologi seperti Google dan Facebook telah menghadapi tekanan dari eksekutif berita dan regulator di seluruh dunia. Mereka mendesak platform tersebut untuk membayar hak untuk menjadi pembawa artikel berita.
Penerbit berpendapat bahwa jurnalisme mereka adalah hal yang menarik pengguna ke platform Google. Ssementara dua raksasa terknologi tersebut memperoleh sebagian besar uang iklan online.
Peluncuran ini didasarkan pada program lisensi yang diumumkan Google pada bulan Juni untuk membayar penerbit terhadap konten berkualitas tinggi. "Google News Showcase memungkinkan penerbit menyusun cerita tentang berita yang penting, mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan pembaca, dan memberikan aliran pendapatan baru untuk pelaporan penting," kata Brad Bender, Wakil Presiden Google.
tulis komentar anda