Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
Rabu, 20 November 2024 - 10:00 WIB
- Sulit Diterapkan: Verifikasi usia di media sosial sulit diterapkan dan anak-anak mungkin menemukan cara untuk mengakalinya.
- Mengabaikan Aspek Positif: Media sosial juga memiliki aspek positif, seperti memfasilitasi koneksi sosial, akses informasi, dan pengembangan kreativitas.
“Sudah bertahun-tahun, kami dicemooh oleh para pendidik keamanan online karena dianggap tertutup dan ekstrem. Padahal, orang tua yang berada di garis depan yang tahu kerusakan yang diakibatkan media sosial pada anak-anak kita,” ungkap Dany Elachi dari Heads Up Alliance.
Sebaliknya, Sunita Bose dari DIGI menyebut bahwa melarang remaja untuk mengakses platform digital adalah respons abad ke-20 terhadap tantangan abad ke-21. “Daripada memblokir akses melalui larangan, kita perlu mengambil pendekatan yang seimbang untuk menciptakan ruang yang sesuai dengan usia, membangun literasi digital, dan melindungi kaum muda dari bahaya online,” ungkapnya.
"Namun, yang justru harus difokuskan adalah diskusi lebih mendalam tentang bagaimana kita menerapkan perlindungan. Jika tidak, risikonya kita merasa mengambil keputusan yang tepat. Padahal, baik remaja maupun orang tua tidak menemukan diri mereka dalam posisi yang lebih baik,”bebernya.
- Mengabaikan Aspek Positif: Media sosial juga memiliki aspek positif, seperti memfasilitasi koneksi sosial, akses informasi, dan pengembangan kreativitas.
“Sudah bertahun-tahun, kami dicemooh oleh para pendidik keamanan online karena dianggap tertutup dan ekstrem. Padahal, orang tua yang berada di garis depan yang tahu kerusakan yang diakibatkan media sosial pada anak-anak kita,” ungkap Dany Elachi dari Heads Up Alliance.
Sebaliknya, Sunita Bose dari DIGI menyebut bahwa melarang remaja untuk mengakses platform digital adalah respons abad ke-20 terhadap tantangan abad ke-21. “Daripada memblokir akses melalui larangan, kita perlu mengambil pendekatan yang seimbang untuk menciptakan ruang yang sesuai dengan usia, membangun literasi digital, dan melindungi kaum muda dari bahaya online,” ungkapnya.
Bagaimana tanggapan pemilik platform?
Antigone Davis dari Meta Australia menyebut bahwa pihaknya menghormati batasan usia apa pun yang ingin diperkenalkan pemerintah terkait penggunaan media sosial."Namun, yang justru harus difokuskan adalah diskusi lebih mendalam tentang bagaimana kita menerapkan perlindungan. Jika tidak, risikonya kita merasa mengambil keputusan yang tepat. Padahal, baik remaja maupun orang tua tidak menemukan diri mereka dalam posisi yang lebih baik,”bebernya.
(dan)
tulis komentar anda