Temu: E-commerce dengan 850 Juta Pengguna Dilarang di Indonesia!

Sabtu, 05 Oktober 2024 - 08:52 WIB
• Beragam promo: Temu selalu menawarkan berbagai promo menarik, seperti diskon, gratis ongkir, dan cashback, untuk memikat konsumen.

• Pengalaman belanja mudah dan menyenangkan: Aplikasi Temu dirancang dengan antarmuka yang user-friendly dan mudah digunakan.

Namun, kehadiran Temu juga menimbulkan kekhawatiran di beberapa negara. Di AS, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mencabut pembebasan pajak untuk paket impor bernilai rendah yang banyak dikirim oleh perusahaan seperti Temu dan Shein. Jika kebijakan ini diterapkan, maka harga barang di Temu bisa menjadi lebih mahal dan keunggulan kompetitifnya akan berkurang.

Temu Ditolak Masuk Indonesia

Di Indonesia, Menkominfo Budi Arie Setiadi telah menyatakan dengan tegas bahwa pemerintah tidak akan memberikan izin bagi Temu untuk beroperasi di Indonesia. Alasannya, Temu dianggap dapat merusak ekosistem UMKM lokal karena model bisnisnya yang menghubungkan langsung konsumen dengan produsen di China.

“Kita tetap larang (Temu beroperasi di Indonesia). Hancur UMKM kita kalau dibiarin," kata Budi Arie di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2024).

Budi menjelaskan bahwa Temu tidak akan bisa masuk ke pasar Indonesia karena mengancam ekosistem UMKM Indonesia. Sebab, platform belanja online ini menghubungkan langsung konsumen dengan produsen.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Aplikasi Temu Tidak Masuk Indonesia

"Temu nggak bisa, karena merusak ekosistem, terutama UMKM Indonesia. Kita nggak akan kasih kesempatan. Masyarakat rugi, kan kita mau jadi ruang digital itu untuk membuat masyarakat produktif dan lebih untung kalau membuat masyarakat rugi buat apa," ujarnya.

Penolakan ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk melindungi UMKM lokal dari ancaman persaingan yang tidak sehat. Namun, di sisi lain, penolakan ini juga membatasi pilihan konsumen Indonesia untuk mendapatkan barang dengan harga yang lebihterjangkau.
(dan)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More