Perbandingan Pertahanan Udara Iran dan Israel, Siapa Lebih Unggul?
Senin, 22 April 2024 - 20:05 WIB
Iron Beam Israel dapat menembakkan sinar laser untuk menghancurkan sasaran. (Foto: The Telegraph)
JAKARTA - Perbandingan pertahanan Udara Iran dan Israel menarik perhatian publik lantaran kedua negara terlibat dalam konflik terbuka.
Perang Iran dan Israel dipicu serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada awal April dan dibalas dengan serangan ratusan drone dan rudal oleh Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024). Israel pun kembali membalas menyerang wilayah Iran dengan sejumlah misil dan drone pada Jumat (19/4/2024).
Pertahanan udara kedua negara menjadi salah satu varian penting lantaran perubahan bentuk peperangan modern yang lebih mengandalkan serangan dari jarak jauh. Ditambah lagi kedua negara tidak berbatasan langsung, melainkan dipisahkan jarak sekitar 2.100 kilometer.
Sejarah peperangan panjang Israel dan negara-negara Arab menjadikan zionis terus mengembangkan sistem pertahanan udaranya. Tercatat Israel memiliki sistem pertahanan udara berlapis baik produk lokal maupun impor dari negara lain, antara lain:
Arrow 2 adalah interceptor pertahanan rudal yang digunakan dalam Sistem Senjata Arrow. Dikembangkan bersama oleh Amerika Serikat dan Israel, sistem Arrow dirancang untuk menghancurkan rudal balistik jarak pendek dan menengah. Rudal bahan bakar padat dua tahap ini menangkap target di atmosfer atas.
Dilansir dari Missile Threat, Arrow 2 menggunakan booster bahan bakar padat berdua tahap untuk mencapai kecepatan hingga Mach 9. Rudal ini memiliki panjang 6,95 m, diameter 0,8 m, dan berat 1.300 kg. Untuk menyerang target, rudal ini dilengkapi dengan kendaraan pembunuh bertampak sirip dengan hulu ledak fragmen eksplosif, yang dapat memusatkan ledakannya ke arah yang ditentukan oleh pencari rudal. Jika rudal gagal mengenai target secara langsung, hulu ledak ini meledak dalam jarak 40 - 50m dari target.
Perang Iran dan Israel dipicu serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada awal April dan dibalas dengan serangan ratusan drone dan rudal oleh Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024). Israel pun kembali membalas menyerang wilayah Iran dengan sejumlah misil dan drone pada Jumat (19/4/2024).
Pertahanan udara kedua negara menjadi salah satu varian penting lantaran perubahan bentuk peperangan modern yang lebih mengandalkan serangan dari jarak jauh. Ditambah lagi kedua negara tidak berbatasan langsung, melainkan dipisahkan jarak sekitar 2.100 kilometer.
Dirangkum dari berbagai sumber, Senin (22/4/2024) berikut Perbandingan pertahanan Udara Iran dan Israel:
Sistem Pertahanan Udara Israel
Sejarah peperangan panjang Israel dan negara-negara Arab menjadikan zionis terus mengembangkan sistem pertahanan udaranya. Tercatat Israel memiliki sistem pertahanan udara berlapis baik produk lokal maupun impor dari negara lain, antara lain:
1. The Arrow
Arrow 2 adalah interceptor pertahanan rudal yang digunakan dalam Sistem Senjata Arrow. Dikembangkan bersama oleh Amerika Serikat dan Israel, sistem Arrow dirancang untuk menghancurkan rudal balistik jarak pendek dan menengah. Rudal bahan bakar padat dua tahap ini menangkap target di atmosfer atas.
Dilansir dari Missile Threat, Arrow 2 menggunakan booster bahan bakar padat berdua tahap untuk mencapai kecepatan hingga Mach 9. Rudal ini memiliki panjang 6,95 m, diameter 0,8 m, dan berat 1.300 kg. Untuk menyerang target, rudal ini dilengkapi dengan kendaraan pembunuh bertampak sirip dengan hulu ledak fragmen eksplosif, yang dapat memusatkan ledakannya ke arah yang ditentukan oleh pencari rudal. Jika rudal gagal mengenai target secara langsung, hulu ledak ini meledak dalam jarak 40 - 50m dari target.
Lihat Juga :
tulis komentar anda