Perbandingan Pertahanan Udara Iran dan Israel, Siapa Lebih Unggul?
Senin, 22 April 2024 - 20:05 WIB
Patriot awalnya dirancang sebagai sistem anti-pesawat, namun versi terbaru dari Patriot dapat mendeteksi, mengincar, dan melacak rudal balistik dan jelajah, amunisi, drone serta pesawat terbang. Sistem ini pertama kali dikembangkan pada awal tahun 1960-an. Pada tahun 1970-an, Departemen Pertahanan mengubah SAM-D untuk mencakup sistem panduan Track-Via-Missile (TVM). SAM-D yang diperbarui diubah namanya menjadi Patriot dan mulai diproduksi penuh pada tahun 1980. Angkatan Darat mengaktifkan batalyon rudal Patriot pertamanya pada Mei 1982.
Menurut Raytheon Missiles and Defense, yang merancang dan membuat Patriot, sistem rudal ini telah digunakan oleh lima negara dalam lebih dari 250 pertempuran sejak pertama kali diaktifkan di lapangan pada tahun 1982
Sistem pertahanan udara Iron Dome dikembangkan oleh Israel dengan dukungan AS, berspesialisasi dalam menembak jatuh roket jarak pendek dengan jangkauan hingga 70 km. Iron Dome telah mencegat ribuan roket sejak digunakan awal dekade lalu, termasuk ribuan intersepsi selama perang melawan Hamas dan Hizbullah.
Dikutip dari Armyrecognition, Iron Dome dikembangkan oleh Rafael pada Januari 2008 dan selesai hanya dalam waktu dua setengah tahun. Sistem ini menggunakan pencegat unik dengan hulu ledak khusus yang meledakkan target apa pun di udara dalam hitungan detik. Iron Dome dipakai karena hemat biaya dan mampu menangani berbagai ancaman secara bersamaan dan efisien. Iron Dome mulai beroperasi pada awal 2011.
Iron Dome terdiri dari tiga elemen dasar, yaitu deteksi dan pelacakan radar, manajemen pertempuran, dan sistem kontrol senjata. Sebuah unit penembakan rudal dengan 20 amunisi siap menembak dari peluncur kontainer (tiga peluncur untuk satu baterai).
Rudal yang diluncurkan oleh unit penembakan Iron Dome termasuk rudal pencegat Tamir. Ini memiliki beberapa sirip kemudi untuk kemampuan manuver yang tinggi dan dilengkapi dengan sensor elektro-optik. Pencegat Tamir dirancang untuk efisiensi tinggi dan biaya rendah. Rudal Tamir, memiliki panjang 3 m, berat 90 kg, dan diameter 160 mm.
Iron Beam Israel dapat menembakkan sinar untuk menghancurkan sasaran. Dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems, Iron Beam pertama kali dirilis pada tahun 2014 dan dijadwalkan akan mulai beroperasi pada 2025. Namun, setelah adanya serangan Hamas, Israel mempercepat penempatan Iron Beam dan memulai uji coba untuk mengaktifkannya jauh lebih cepat.
Menurut Raytheon Missiles and Defense, yang merancang dan membuat Patriot, sistem rudal ini telah digunakan oleh lima negara dalam lebih dari 250 pertempuran sejak pertama kali diaktifkan di lapangan pada tahun 1982
4. Iron Dome
Sistem pertahanan udara Iron Dome dikembangkan oleh Israel dengan dukungan AS, berspesialisasi dalam menembak jatuh roket jarak pendek dengan jangkauan hingga 70 km. Iron Dome telah mencegat ribuan roket sejak digunakan awal dekade lalu, termasuk ribuan intersepsi selama perang melawan Hamas dan Hizbullah.
Dikutip dari Armyrecognition, Iron Dome dikembangkan oleh Rafael pada Januari 2008 dan selesai hanya dalam waktu dua setengah tahun. Sistem ini menggunakan pencegat unik dengan hulu ledak khusus yang meledakkan target apa pun di udara dalam hitungan detik. Iron Dome dipakai karena hemat biaya dan mampu menangani berbagai ancaman secara bersamaan dan efisien. Iron Dome mulai beroperasi pada awal 2011.
Iron Dome terdiri dari tiga elemen dasar, yaitu deteksi dan pelacakan radar, manajemen pertempuran, dan sistem kontrol senjata. Sebuah unit penembakan rudal dengan 20 amunisi siap menembak dari peluncur kontainer (tiga peluncur untuk satu baterai).
Rudal yang diluncurkan oleh unit penembakan Iron Dome termasuk rudal pencegat Tamir. Ini memiliki beberapa sirip kemudi untuk kemampuan manuver yang tinggi dan dilengkapi dengan sensor elektro-optik. Pencegat Tamir dirancang untuk efisiensi tinggi dan biaya rendah. Rudal Tamir, memiliki panjang 3 m, berat 90 kg, dan diameter 160 mm.
5. Iron Beam
Iron Beam Israel dapat menembakkan sinar untuk menghancurkan sasaran. Dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems, Iron Beam pertama kali dirilis pada tahun 2014 dan dijadwalkan akan mulai beroperasi pada 2025. Namun, setelah adanya serangan Hamas, Israel mempercepat penempatan Iron Beam dan memulai uji coba untuk mengaktifkannya jauh lebih cepat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda