Perbandingan Pertahanan Udara Iran dan Israel, Siapa Lebih Unggul?
Senin, 22 April 2024 - 20:05 WIB
The Telegraph melaporkan, Iron Beam dirancang sebagai alternatif yang lebih murah dan fleksibel untuk bekerja dengan sistem pertahanan rudal Iron Dome. Uzi Rubin, ahli pertahanan rudal di Kementerian Pertahanan Israel mengatakan alih-alih mengirimkan peluru kendali yang biayanya USD60.000 per unit oleh Iron Dome, Iron Beam biayanya hanya beberapa dolar. Tanpa kebutuhan amunisi, Iron Beam juga tidak terpengaruh oleh masalah rantai pasokan. Sistem ini juga lebih kecil dan ringan dibandingkan Iron Dome, sehingga memudahkan untuk dipindahkan dan disembunyikan.
Namun, Iron Beam tidak dapat beroperasi secara efektif dalam kondisi basah. Semakin banyak kelembapan di atmosfer, semakin banyak partikel air menyerap energi laser. Bahkan dalam kondisi optimal, laser kehilangan 30 hingga 40 persen dari energi potensialnya karena kelembapan atmosfer.
Berbeda dengan Iron Dome, Iron Beam juga membutuhkan garis pandang langsung antara sistem dan targetnya, sehingga penempatannya harus tepat. Senjata laser juga memiliki laju tembak jauh lebih lambat, memerlukan sekitar lima detik untuk mentransmisikan energi yang cukup untuk menghancurkan target.
Tak kalah dengan Israel, Iran juga memiliki sistem pertahanan mutakhir. Tak heran, serangan terbaru Israel ke wilayah Iran dapat dipatahkan dengan mudah. Berikut daftar sistem pertahanan udara yang dimiliki Iran:
Sistem pertahanan udara Iran yang pertama adalah Bavar-373 . Sistem ini mulai digunakan sejak 2019. Al Jazeera melansir, jangkauan deteksi radar Bavar-373 mencapai 450 km. Rudal sistem pertahanan ini juga mampu mengunci target, termasuk rudal balistik jarak jauh, drone hingga jet tempur siluman. Selain itu, kemampuan uniknya adalah mampu melacak 60 target dan menyerang enam target secara bersamaan.
Sistem pertahanan udara Iran yang kedua adalah S-300. Sistem pertahana udara ini sudah dipakai Uni Soviet pada akhir 1970an, dengan spesifikasi menembak jatuh pesawat terbang, drone hingga rudal jelajah dan balistik yang mendekat pada jarak hingga 150.
Namun, Iron Beam tidak dapat beroperasi secara efektif dalam kondisi basah. Semakin banyak kelembapan di atmosfer, semakin banyak partikel air menyerap energi laser. Bahkan dalam kondisi optimal, laser kehilangan 30 hingga 40 persen dari energi potensialnya karena kelembapan atmosfer.
Berbeda dengan Iron Dome, Iron Beam juga membutuhkan garis pandang langsung antara sistem dan targetnya, sehingga penempatannya harus tepat. Senjata laser juga memiliki laju tembak jauh lebih lambat, memerlukan sekitar lima detik untuk mentransmisikan energi yang cukup untuk menghancurkan target.
Sistem Pertahanan Udara Iran
Tak kalah dengan Israel, Iran juga memiliki sistem pertahanan mutakhir. Tak heran, serangan terbaru Israel ke wilayah Iran dapat dipatahkan dengan mudah. Berikut daftar sistem pertahanan udara yang dimiliki Iran:
1. Bavar-373
Sistem pertahanan udara Iran yang pertama adalah Bavar-373 . Sistem ini mulai digunakan sejak 2019. Al Jazeera melansir, jangkauan deteksi radar Bavar-373 mencapai 450 km. Rudal sistem pertahanan ini juga mampu mengunci target, termasuk rudal balistik jarak jauh, drone hingga jet tempur siluman. Selain itu, kemampuan uniknya adalah mampu melacak 60 target dan menyerang enam target secara bersamaan.
2. S-300
Sistem pertahanan udara Iran yang kedua adalah S-300. Sistem pertahana udara ini sudah dipakai Uni Soviet pada akhir 1970an, dengan spesifikasi menembak jatuh pesawat terbang, drone hingga rudal jelajah dan balistik yang mendekat pada jarak hingga 150.
Lihat Juga :
tulis komentar anda