Waspada, Social Commerce Bakal Digerus AI Commerce
Jum'at, 01 Maret 2024 - 17:58 WIB
JAKARTA - Popularitas artificial intelligence (AI) semakin hari kian meningkat. Saat ini hampir semua inovasi teknologi hadir dengan membawa embel-embel AI sebagai nilai jual karena kecanggihannya.
Saking pesatnya pertumbuhan AI, Chandra Ming selaku Founder & CEO Jobseeker Company memprediksi bahwa nantinya AI akan mendominasi layanan digital. Salah satunya platform belanja online.
Dalam acara seminar bertajuk "Leverage HR-Tech to Scale-Up your Business" yang digelar belum lama ini, Chandra mengatakan kedepan platform belanja online akan menjelma sebagai AI Commerce.
Ini akan menggantikan Social Commerce yang saat ini tengah ramai digunakan. Social Commerce yang semula menggerus E-commerce akan berbalik digerus dengan kehadiran AI Commerce.
"Dahulu pasar tradisional digantikan pasar modern dan pasar modern didisrupsi oleh E-commerce. Setelah itu E-commerce di didisrupsi Social Commerce dan sebentar lagi Social Commerce digantikan AI Commerce," ungkap Chandra.
"Nantinya SPG-SPG akan digantikan oleh robot yang bisa berinteraksi dengan banyak bahasa secara natural. Karena kemampuannya dalam berinteraksi dan mengerti banyak hal, maka robot AI ini dapat dengan mudah mencuri hati konsumen," lanjutnya.
Selain mendorong hadirnya AI Commerce, kecanggihan AI juga disebut Chandra akan, bahkan mulai merambah sektor pengelolaan sumber manusia atau HR (human resources). Ia mengatakan, HR akan bertransformasi ke arah digital.
Kedepannya, AI akan menggantikan proses yang biasa dilakukan oleh HR. AI dapat ditugaskan sebagai asisten virtual untuk mengumpulkan data calon pekerja yang dibutuhkan ketika membuka lowongan pekerjaan.
"Sudah mulai masuk ke situ. Kecerdasan buatan yang menggantikan proses yang rutin dilakukan oleh HR. Kalau dulu kan proses perekrutan dilakukan HR secara manual, sekarang AI yang melakukan itu,"pungkasnya.
Saking pesatnya pertumbuhan AI, Chandra Ming selaku Founder & CEO Jobseeker Company memprediksi bahwa nantinya AI akan mendominasi layanan digital. Salah satunya platform belanja online.
Dalam acara seminar bertajuk "Leverage HR-Tech to Scale-Up your Business" yang digelar belum lama ini, Chandra mengatakan kedepan platform belanja online akan menjelma sebagai AI Commerce.
Ini akan menggantikan Social Commerce yang saat ini tengah ramai digunakan. Social Commerce yang semula menggerus E-commerce akan berbalik digerus dengan kehadiran AI Commerce.
"Dahulu pasar tradisional digantikan pasar modern dan pasar modern didisrupsi oleh E-commerce. Setelah itu E-commerce di didisrupsi Social Commerce dan sebentar lagi Social Commerce digantikan AI Commerce," ungkap Chandra.
"Nantinya SPG-SPG akan digantikan oleh robot yang bisa berinteraksi dengan banyak bahasa secara natural. Karena kemampuannya dalam berinteraksi dan mengerti banyak hal, maka robot AI ini dapat dengan mudah mencuri hati konsumen," lanjutnya.
Selain mendorong hadirnya AI Commerce, kecanggihan AI juga disebut Chandra akan, bahkan mulai merambah sektor pengelolaan sumber manusia atau HR (human resources). Ia mengatakan, HR akan bertransformasi ke arah digital.
Kedepannya, AI akan menggantikan proses yang biasa dilakukan oleh HR. AI dapat ditugaskan sebagai asisten virtual untuk mengumpulkan data calon pekerja yang dibutuhkan ketika membuka lowongan pekerjaan.
"Sudah mulai masuk ke situ. Kecerdasan buatan yang menggantikan proses yang rutin dilakukan oleh HR. Kalau dulu kan proses perekrutan dilakukan HR secara manual, sekarang AI yang melakukan itu,"pungkasnya.
(dan)
tulis komentar anda