7 Mitos dan Fakta di Balik Secangkir Kopi
Senin, 19 Februari 2024 - 17:00 WIB
Hendon memastikan, menikmati kopi pada dasarnya melibatkan pengalaman sensori hidung. Dalam satu tegukan, banyak rasa datang melalui bagian belakang lidah dan hidung. Molekul tubuh memberi pengalaman spesifik. Jika kopi yang disimpan terbuka akan kehilangan molekul-molekul itu dari waktu ke waktu. pada suhu yang lebih tinggi, proses ini dipercepat.
Membekukan biji kopi juga dapat membantu membuat gilingan lebih kasar, memecah kopi dengan cara yang lebih merata daripada kopi yang berada dalam suhu ruangan.
Kopi seduh dingin alias cold brew selalu menjadi pilihan untuk hari-hari saat musim panas. Sering kali cold brew dianggap lebih kaya kafein daripada kopi panas biasa, tetapi apakah itu benar?
"Seduhan kopi panas memiliki sekitar dua kali lipat kafein di dalamnya. Alasannya, pada suhu rendah, jumlah kafein yang dapat diekstrak dibatasi oleh suhu. Semakin tinggi suhunya, semakin banyak yang dapat diekstrak," kata Hendon.
Hal ini bukan berarti tidak mungkin cold brew memiliki kandungan kafein yang tinggi, tetapi itu bukan karena metode ekstraksi. Tetapi, karena rasio kopi ke air sangat tinggi ketika membuat konsentrat kopi seduh dingin. Cold brew biasanya diencerkan atau dicampur dengan susu sehingga rata-rata cold brew memiliki kandungan kafein yang lebih rendah daripada minuman panas.
Para penggemar kopi kerap menemukan rasa sensasi bakar saat menghirup kopi. Darimana asalnya sensasi ini? Ketika biji kopi dipanggang, seiring waktu, kopi mulai memasak berubah kuning dan kemudian coklat hingga akhirnya akan menjadi hitam. Biji kopi hitam ini dimasak pada suhu sekitar 220°C - jauh di atas titik didih air yang digunakan untuk membuat secangkir kopi.
"Ketika menyeduh kopi, tidak akan pernah bisa membawa kopi itu kembali ke suhu saat dipanggang, jadi tidak mungkin untuk membakarnya dalam proses penyeduhan," kata Hendon.
Membekukan biji kopi juga dapat membantu membuat gilingan lebih kasar, memecah kopi dengan cara yang lebih merata daripada kopi yang berada dalam suhu ruangan.
3. Kopi seduh dingin (cold brew) tidak mengandung lebih banyak kafein
Kopi seduh dingin alias cold brew selalu menjadi pilihan untuk hari-hari saat musim panas. Sering kali cold brew dianggap lebih kaya kafein daripada kopi panas biasa, tetapi apakah itu benar?
"Seduhan kopi panas memiliki sekitar dua kali lipat kafein di dalamnya. Alasannya, pada suhu rendah, jumlah kafein yang dapat diekstrak dibatasi oleh suhu. Semakin tinggi suhunya, semakin banyak yang dapat diekstrak," kata Hendon.
Hal ini bukan berarti tidak mungkin cold brew memiliki kandungan kafein yang tinggi, tetapi itu bukan karena metode ekstraksi. Tetapi, karena rasio kopi ke air sangat tinggi ketika membuat konsentrat kopi seduh dingin. Cold brew biasanya diencerkan atau dicampur dengan susu sehingga rata-rata cold brew memiliki kandungan kafein yang lebih rendah daripada minuman panas.
4. Sensasi kopi yang dibakar
Para penggemar kopi kerap menemukan rasa sensasi bakar saat menghirup kopi. Darimana asalnya sensasi ini? Ketika biji kopi dipanggang, seiring waktu, kopi mulai memasak berubah kuning dan kemudian coklat hingga akhirnya akan menjadi hitam. Biji kopi hitam ini dimasak pada suhu sekitar 220°C - jauh di atas titik didih air yang digunakan untuk membuat secangkir kopi.
"Ketika menyeduh kopi, tidak akan pernah bisa membawa kopi itu kembali ke suhu saat dipanggang, jadi tidak mungkin untuk membakarnya dalam proses penyeduhan," kata Hendon.
Lihat Juga :
tulis komentar anda