Elon Musk Umumkan Neuralink Sukses Tanam Implan Otak ke Manusia

Selasa, 30 Januari 2024 - 17:49 WIB
Elon Musk mengumumkan Neuralink berhasil melakukan implan otak ke manusia untuk pertama kalinya. (Foto: AP)
JAKARTA - Miliarder dunia Elon Musk mengumumkan perusahaannya, Neuralink, telah berhasil melakukan implan otak ke manusia untuk pertama kalinya. Hasilnya, pasien dalam kondisi stabil.

Prosedur penanaman implan otak tersebut dilakukan pada Minggu 28 Januari 2024. Pasien kini dalam proses pemulihan. Elon Musk dalam unggahan di X menyebut hasil awal menunjukkan deteksi spike neuron yang menjanjikan.

Namun dia tidak memberikan rincian lain tentang prosedur, pasien atau perangkat yang ditanamkan. Yang jelas, pasien adalah penderita quadriplegia (kehilangan fungsi pada empat anggota badan) akibat cedera tulang belakang atau amyotrophic lateral sclerosis (ALS).



Dilansir dari NBC News, Selasa (30/1/2024), penanaman implan otak bertujuan membantu pasien lumpuh untuk dapat bergerak kembali. Caranya, dengan menanam serangkaian elektroda dan kawat ultra-tipis ke dalam otak. Selanjutnya, bagian tengkorak yang diangkat digantikan dengan sistem software chip komputer berukuran mini.



Chip komputer tersebut fokus untuk menangkap dan menganalisis aktivitas otak pasien, sebelum mentransmisikan data ini secara nirkabel ke laptop atau tablet yang berdekatan. Perangkat ini diyakini memungkinkan manusia mengendalikan hampir semua perangkat eksternal hanya dengan berpikir.

Para ilmuwan selama beberapa dekade telah bekerja pada ide serupa untuk antarmuka otak-komputer yang, jika berhasil, suatu hari dapat membantu orang yang cacat fisik, mengubah cara orang berkomunikasi, dan lain sebagainya.

Salah satu pesaing Neuralink, Precision Neuroscience, menanamkan perangkatnya pada manusia untuk pertama kalinya tahun lalu.

Pengumuman Musk datang delapan bulan setelah Neuralink mengatakan telah mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) untuk melakukan studi klinis pertamanya pada manusia. Pada bulan September, Neuralink mengatakan akan mulai merekrut pasien untuk studi tersebut. Neuralink, yang berbasis di San Francisco, belum menanggapi permintaan informasi lebih lanjut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More