5 Robot Humanoid Paling Mirip Manusia, Ada Sophia dan Ameca
Rabu, 13 Desember 2023 - 09:49 WIB
Geminoid DK diprogram untuk melacak ekspresi wajah dan gerakan kepala operator dan menirunya melalui teknologi motion capture. Operator dapat melihat dan mendengar lingkungan robot secara jarak jauh melalui kamera dan mikrofon, dan meresponsnya. Geminoid DK dibuat untuk mempelajari interaksi manusia-robot, khususnya reaksi orang ketika dihadapkan dengan versi robotik dari manusia nyata.
Nadine adalah robot humanoid yang dimodelkan berdasarkan Profesor Nadia Magnenat Thalmann, pendiri MIRALab di Universitas Geneva dan kepala Institute for Media Innovation di Nanyang Technological University (NTU), Singapura, dari 2009 hingga 2021.
Pendamping sosialnya dibangun di NTU pada tahun 2015. Sementara perusahaan Jepang, Kokoro, menciptakan perangkat keras Nadine dan tim Thalmann di NTU membuat perangkat lunak dan menggerakkan tangan robot untuk mencapai cengkeraman yang alami.
Nadine diciptakan untuk menjadi resepsionis atau pendamping orang dengan kebutuhan khusus. Dia dapat membacakan cerita, menunjukkan gambar, mengirimkan email, melakukan panggilan video, dan berkomunikasi dengan keluarga mereka.
Robot ini menggunakan kecerdasan buatan untuk berbicara dalam enam bahasa. Dia bisa melakukan kontak mata, memahami beberapa gerakan, dan merespons apa yang dilihat dan didengar dengan ekspresi wajah dan gerakan tubuh bagian atas. Dia bahkan bisa mengalami perubahan suasana hati sesuai dengan perlakuan yang diterimanya.
Nadine dilengkapi dengan Perception-Decision-Action, sebuah kerangka konseptual yang menggambarkan aliran informasi dan pemrosesan dalam sistem kecerdasan buatan atau robotika. Pertama, sistem mengumpulkan informasi tentang lingkungannya menggunakan sensor. Dalam kasus Nadine, ia menggunakan kamera kedalaman 3D, webcam, mikrofon, dan perangkat pendeteksi gerakan untuk mempersepsi dan mengenali wajah, emosi, gerakan, niat, objek di sekitarnya, dan sebagainya.
Setelah sistem mengumpulkan semua informasi itu, komponen pengambil keputusan memproses data ini untuk memahami konteks dan membuat keputusan berdasarkan aturan yang telah ditentukan atau pola yang telah dipelajari. Sistem kemudian menerjemahkan keputusan ini menjadi tindakan, seperti respons verbal atau gerakan di beberapa bagian wajah untuk mengekspresikan emosi.
4. Nadine
Nadine adalah robot humanoid yang dimodelkan berdasarkan Profesor Nadia Magnenat Thalmann, pendiri MIRALab di Universitas Geneva dan kepala Institute for Media Innovation di Nanyang Technological University (NTU), Singapura, dari 2009 hingga 2021.
Pendamping sosialnya dibangun di NTU pada tahun 2015. Sementara perusahaan Jepang, Kokoro, menciptakan perangkat keras Nadine dan tim Thalmann di NTU membuat perangkat lunak dan menggerakkan tangan robot untuk mencapai cengkeraman yang alami.
Nadine diciptakan untuk menjadi resepsionis atau pendamping orang dengan kebutuhan khusus. Dia dapat membacakan cerita, menunjukkan gambar, mengirimkan email, melakukan panggilan video, dan berkomunikasi dengan keluarga mereka.
Robot ini menggunakan kecerdasan buatan untuk berbicara dalam enam bahasa. Dia bisa melakukan kontak mata, memahami beberapa gerakan, dan merespons apa yang dilihat dan didengar dengan ekspresi wajah dan gerakan tubuh bagian atas. Dia bahkan bisa mengalami perubahan suasana hati sesuai dengan perlakuan yang diterimanya.
Nadine dilengkapi dengan Perception-Decision-Action, sebuah kerangka konseptual yang menggambarkan aliran informasi dan pemrosesan dalam sistem kecerdasan buatan atau robotika. Pertama, sistem mengumpulkan informasi tentang lingkungannya menggunakan sensor. Dalam kasus Nadine, ia menggunakan kamera kedalaman 3D, webcam, mikrofon, dan perangkat pendeteksi gerakan untuk mempersepsi dan mengenali wajah, emosi, gerakan, niat, objek di sekitarnya, dan sebagainya.
Setelah sistem mengumpulkan semua informasi itu, komponen pengambil keputusan memproses data ini untuk memahami konteks dan membuat keputusan berdasarkan aturan yang telah ditentukan atau pola yang telah dipelajari. Sistem kemudian menerjemahkan keputusan ini menjadi tindakan, seperti respons verbal atau gerakan di beberapa bagian wajah untuk mengekspresikan emosi.
5. BINA48
tulis komentar anda