NASA Bikin Rapat Khusus Bahas 800 Penampakan UFO, Hasilnya?
Jum'at, 02 Juni 2023 - 06:57 WIB
Spergel juga menyoroti soal upaya pengumpulan data saat ini terkait UAP. Menurutnya upaya tersebut tidak sistematis dan terfragmentasi di berbagai lembaga, dan kerap kali menggunakan instrumen yang tidak dikalibrasi untuk pengumpulan data ilmiah.
Kemudian, Spergel menyebut bahwa membuat klaim bahwa kita telah melihat sesuatu yang merupakan bukti kecerdasan non-manusia, diperlukan bukti yang luar biasa, dan pihaknya belum melihat hal itu, “saya pikir itu penting untuk diperjelas,” tegas Spergel.
All-domain Anomaly Resolution Office (AARO) mengklaim telah mengantongi 800 penampakan UAP selama 27 tahun terakhir. Jurnalis sains Nadia Drake mengatakan, hal ini seperti mencari jarum di tumbukan jerami.
Selama pidato pembukaan dalam audiensi tersebut, anggota tim studi independen UAP menjelaskan, bahwa hambatan terbesar dalam memahami fenomena tak dikenal ialah kurangnya data.
Terkait UAP, Daniel Evans yang merupakan asisten deputi administrator asosiasi untuk penelitian dalam Direktorat Misi Sains NASA mencatat, karena minat publik terhadap UAP sangat tinggi, NASA bertanggung jawab untuk memberikan topik tersebut dengan pengawasan ilmiah yang ketat.
"Pengawasan ilmiah yang ketat itu sangat penting, karena itu kita harus memperluas pemahaman kita tentang dunia sekitar," jelas Evans.
Tidak sampai disitu, Evans juga mengatakan, bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang apa yang ada di udara dan membuat langit lebih aman.
"Adalah kewajiban bangsa ini untuk menentukan apakah fenomena ini berpotensi menimbulkan risiko bagi keselamatan wilayah udara,"tegasnya.
Kemudian, Spergel menyebut bahwa membuat klaim bahwa kita telah melihat sesuatu yang merupakan bukti kecerdasan non-manusia, diperlukan bukti yang luar biasa, dan pihaknya belum melihat hal itu, “saya pikir itu penting untuk diperjelas,” tegas Spergel.
All-domain Anomaly Resolution Office (AARO) mengklaim telah mengantongi 800 penampakan UAP selama 27 tahun terakhir. Jurnalis sains Nadia Drake mengatakan, hal ini seperti mencari jarum di tumbukan jerami.
Selama pidato pembukaan dalam audiensi tersebut, anggota tim studi independen UAP menjelaskan, bahwa hambatan terbesar dalam memahami fenomena tak dikenal ialah kurangnya data.
Terkait UAP, Daniel Evans yang merupakan asisten deputi administrator asosiasi untuk penelitian dalam Direktorat Misi Sains NASA mencatat, karena minat publik terhadap UAP sangat tinggi, NASA bertanggung jawab untuk memberikan topik tersebut dengan pengawasan ilmiah yang ketat.
"Pengawasan ilmiah yang ketat itu sangat penting, karena itu kita harus memperluas pemahaman kita tentang dunia sekitar," jelas Evans.
Tidak sampai disitu, Evans juga mengatakan, bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang apa yang ada di udara dan membuat langit lebih aman.
"Adalah kewajiban bangsa ini untuk menentukan apakah fenomena ini berpotensi menimbulkan risiko bagi keselamatan wilayah udara,"tegasnya.
(dan)
Lihat Juga :
tulis komentar anda