Pasar Smartphone Terbesar Kedua Dunia Turun Drastis Selama Kuartal Dua

Minggu, 19 Juli 2020 - 11:47 WIB
Xiaomi dan vivo telah melakukan strategi O2O (offline-to-online) untuk mendukung jaringan offline besar mereka. Saluran online, sambil melihat efek positif dari pandemik pada pangsa pasar, telah melihat penurunan penjualan secara signifikan.

Apa yang mungkin berdampak negatif pada produsen ponsel China seperti Xiaomi, vivo, Oppo, dan Realme di India selama kuartal saat ini adalah pertempuran perbatasan antara kedua negara. Sebanyak 20 tentara India terbunuh oleh China dan India mulai menahan pengiriman dari China ke negara itu.

Canalys mengatakan, 96% dari semua ponsel pintar yang dijual di India tahun lalu dibuat secara lokal. Meskipun demikian, analis Canalys Adwait Mardikar mencatat, iming-iming harga yang lebih rendah pada ponsel dari perusahaan Cina seperti Xiaomi akan membantu produsen menjual barang dagangan mereka di Tanah Hindustan.

"Vendor mengarahkan pesan 'Made in India' kepada konsumen dan ingin memposisikan merek mereka sebagai 'India-first'. Meskipun sentimen, efek pada Xiaomi, Oppo, vivo dan Realme cenderung minimal, karena alternatif oleh Samsung, Nokia, atau bahkan Apple hampir tidak bisa bersaing dalam hal harga," kata Adwait Mardikar.

Analis Canalys, Chaudhary, menambahkan, produsen berharap handset 5G yang baru bisa meningkatkan penjualan. "Transisi ke 5G adalah peluang besar berikutnya, dan pengumuman kesiapan Jio untuk menggunakan 5G, segera setelah spektrum tersedia, telah memberikan secercah harapan bagi sebagian besar vendor yang telah dikalahkan oleh pandemik saat ini," katanya menganalisa.

Berbicara tentang Apple, perusahaan ini menghasilkan kinerja terbaik dari 10 produsen smartphone teratas India dengan penurunan pengiriman 20% dari tahun ke tahun. Jumlah iPhone yang dikirim di India lebih sedikit dari 250.000 unit.

Meskipun penetapan harga membuat iPhone menjadi barang mewah di China, perakit iPhone lainnya sedang berupaya membangun pabrik baru di India dengan bergabung bersama Foxconn dan Wistron. Bloomberg melaporkan, Pegatron, pembuat iPhone terbesar kedua di China setelah Foxconn, akhirnya mulai memproduksi model iPhone di India.

Apple mencari untuk memindahkan hingga 20% dari produksi iPhone keluar dari Chhina untuk menghindari kemungkinan tarif di masa depan. Karena ketegangan hubungan antara AS dan China terus berlanjut.

Secara keseluruhan untuk kuartal ini, 17,3 juta handset dikirimkan di India. Artinya turun 48% dari 33 juta yang dikirimkan selama kuartal yang sama tahun lalu.
(iqb)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More