Buka Email Yahoo Tak Perlu Gunakan Password
A
A
A
CALIFORNIA - Penyedia surat elektronik webmail Yahoo, baru saja meluncurkan sebuah sistem baru yang melewati kebutuhan untuk aktivasi password ketika login ke Yahoo Mail yakni password on-demand.
Layanan baru tersebut dijuluki on-demand passwords, yang memungkinkan pengguna untuk dapat login ke akun Yahoo tanpa menggunakan password (kata sandi).
Jadi jika pengguna ingin mengaktifkan layanan ini, disarankan untuk login ke akun Yahoo dengan menggunakan password lama terlebih dulu. Setelah masuk, barulah pengguna bisa mengaktifkan password on-demand kemudian mendaftarkan ponsel mereka di pengaturan keamanan.
Setelah melakukan login, maka kolom password akan berubah menjadi tombol bertuliskan send my password, dan Yahoo akan mengirim sms password berisikan empat karakter ke ponsel pengguna.
VP of Consumer Platforms Yahoo, Dylan Casey mengemukakan, ini adalah layanan sistem baru dan merupakan langkah pertama untuk menghilangkan password.
"On-demand, password tampaknya keseimbangan antara keamanan dan kenyamanan, sehingga membutuhkan ponsel pengguna untuk mendapatkan akses ke email," ujarnya kepada CNET seperti dikutip dari Neowin, Selasa (17/3/2015).
Perusahaan bermarkas di California tersebut, tidak mengharapkan pengguna untuk mulai menggunakan layanan ini dalam segera. Namun, password sangat berakar dalam jiwa masyarakat, meskipun menjadi kelemahan mereka.
Belum lagi sistem keamanan yang sekarang menjadi isu utama bagi pelaku Teknologi Informasi (TI), mereka rentan menjadi penyerangan yang dilakukan oleh para oknum-oknum seperti hacker, dan penyadapan (intercept).
Di sisi lain, telah banyak perusahaan mulai mencoba dan menerapkan mengatasi otentikasi faktor dalam upaya menghentikan ulah orang-orang hacking password. Untuk mengatasi masalah lemahnya sistem keamanan password terhadap malware yang rata-rata pelaku tersebut berhasil membobol kata sandi pengguna.
Namun, Chief Security Information Yahoo, Alex Stamos menegaskan kepada Washington Post bahwa perusahaan mencoba untuk membangun produk layanan kami lebih baik lagi. Sehingga mereka (pengguna), merasa aman dan dapat dipercaya untuk mengakses dan menggunakan layanan Yahoo kami," tandasnya.
Layanan baru tersebut dijuluki on-demand passwords, yang memungkinkan pengguna untuk dapat login ke akun Yahoo tanpa menggunakan password (kata sandi).
Jadi jika pengguna ingin mengaktifkan layanan ini, disarankan untuk login ke akun Yahoo dengan menggunakan password lama terlebih dulu. Setelah masuk, barulah pengguna bisa mengaktifkan password on-demand kemudian mendaftarkan ponsel mereka di pengaturan keamanan.
Setelah melakukan login, maka kolom password akan berubah menjadi tombol bertuliskan send my password, dan Yahoo akan mengirim sms password berisikan empat karakter ke ponsel pengguna.
VP of Consumer Platforms Yahoo, Dylan Casey mengemukakan, ini adalah layanan sistem baru dan merupakan langkah pertama untuk menghilangkan password.
"On-demand, password tampaknya keseimbangan antara keamanan dan kenyamanan, sehingga membutuhkan ponsel pengguna untuk mendapatkan akses ke email," ujarnya kepada CNET seperti dikutip dari Neowin, Selasa (17/3/2015).
Perusahaan bermarkas di California tersebut, tidak mengharapkan pengguna untuk mulai menggunakan layanan ini dalam segera. Namun, password sangat berakar dalam jiwa masyarakat, meskipun menjadi kelemahan mereka.
Belum lagi sistem keamanan yang sekarang menjadi isu utama bagi pelaku Teknologi Informasi (TI), mereka rentan menjadi penyerangan yang dilakukan oleh para oknum-oknum seperti hacker, dan penyadapan (intercept).
Di sisi lain, telah banyak perusahaan mulai mencoba dan menerapkan mengatasi otentikasi faktor dalam upaya menghentikan ulah orang-orang hacking password. Untuk mengatasi masalah lemahnya sistem keamanan password terhadap malware yang rata-rata pelaku tersebut berhasil membobol kata sandi pengguna.
Namun, Chief Security Information Yahoo, Alex Stamos menegaskan kepada Washington Post bahwa perusahaan mencoba untuk membangun produk layanan kami lebih baik lagi. Sehingga mereka (pengguna), merasa aman dan dapat dipercaya untuk mengakses dan menggunakan layanan Yahoo kami," tandasnya.
(dol)