Fokus ke Software, Nike Stop Produksi Gelang FuelBand
A
A
A
Sindonews.com - Wearable device adalah pasar baru yang dinilai sangat menjanjikan. Sejumlah perusahaan melihat bagaimana gelang elektronik yang digunakan untuk menunjang aktivitas olah raga seperti berlari semakin populer.
Nah, menariknya, Nike sebagai salah satu pioner wearable device lewat perangkat Nike+ FuelBand SE justru paling awal melempar handuk putih. Mereka justru menyerah ketika traksi pasar berlahan mulai naik.
Nike baru saja menghentikan divisi wearable device mereka. Tim sebanyak 70-an orang yang memproduksi FuelBand dipecat. 20 persen diantaranya kemungkinan ditransfer ke divisi berbeda.
Tapi mengapa Nike melakukan hal ini? Ternyata, mereka memilih mengembangkan Nike+, aplikasi digital Nike. Pihak Nike menilai bahwa Nike+ justru memilih ruang untuk bertumbuh.
Sebaliknya, Nike FuelBand walau saat ini termasuk dominan, tapi kedepannya diperkirakan bakal sulit bersaing dengan kompetitor. Samsung sudah masuk lewat Galaxy Gear Fit. Dan tak lama lagi Apple juga akan segera menyapa pasar dengan produk iWatch. Ketika saat itu tiba, Nike FuelBand akan sulit bersaing.
Bisnis hardware sangat sulit diprediksi, sementara Nike sendiri sebenarnya bermain di bidang yang tidak terlalu mereka kuasai.
Karena itu, bisa jadi langkah Nike untuk “membunuh” divisi wearable device ini dilakukan untuk mencegah potensi kerugian yang mungkin muncul. Sebaliknya, dengan berfokus untuk mengembangkan Nike+ saja, mereka menyerahkan produksi hardware kepada pihak lain. Bisa jadi, nantinya justru Nike akan bekerja sama dengan Nike+ di iWatch.
Nah, menariknya, Nike sebagai salah satu pioner wearable device lewat perangkat Nike+ FuelBand SE justru paling awal melempar handuk putih. Mereka justru menyerah ketika traksi pasar berlahan mulai naik.
Nike baru saja menghentikan divisi wearable device mereka. Tim sebanyak 70-an orang yang memproduksi FuelBand dipecat. 20 persen diantaranya kemungkinan ditransfer ke divisi berbeda.
Tapi mengapa Nike melakukan hal ini? Ternyata, mereka memilih mengembangkan Nike+, aplikasi digital Nike. Pihak Nike menilai bahwa Nike+ justru memilih ruang untuk bertumbuh.
Sebaliknya, Nike FuelBand walau saat ini termasuk dominan, tapi kedepannya diperkirakan bakal sulit bersaing dengan kompetitor. Samsung sudah masuk lewat Galaxy Gear Fit. Dan tak lama lagi Apple juga akan segera menyapa pasar dengan produk iWatch. Ketika saat itu tiba, Nike FuelBand akan sulit bersaing.
Bisnis hardware sangat sulit diprediksi, sementara Nike sendiri sebenarnya bermain di bidang yang tidak terlalu mereka kuasai.
Karena itu, bisa jadi langkah Nike untuk “membunuh” divisi wearable device ini dilakukan untuk mencegah potensi kerugian yang mungkin muncul. Sebaliknya, dengan berfokus untuk mengembangkan Nike+ saja, mereka menyerahkan produksi hardware kepada pihak lain. Bisa jadi, nantinya justru Nike akan bekerja sama dengan Nike+ di iWatch.
(dol)