Android Punya Kerentanan Paling Tinggi Dibanding OS Lain

Senin, 09 Maret 2020 - 15:03 WIB
Android Punya Kerentanan...
Android Punya Kerentanan Paling Tinggi Dibanding OS Lain
A A A
MOUNTAIN VIEW - Android adalah platform seluler paling populer. Imbasnya, sistem operasi ini menjadi yang paling rentan terhadap serangan siber dibanding OS lainnya.

Pangsa pasar OS Android yang memegang rekor tertinggi memancing pengembang nakal dan penyerang berusaha menciptakan malware yang memungkinkan peretasan perangkat. Seorang peretas yang terampil dapat memperoleh akses ke semua informasi rahasia dan bahkan dapat melacak pergerakan dan percakapan pemilik handphone Android. Dalam hal ini, mereka dibantu oleh "lubang" dalam sistem operasi dan aplikasi pihak ketiga.

Para peneliti dari TheBestVPN mencatat, menurut hasil penelitian di 2019, sistem operasi Android adalah pemimpin dalam jumlah kerentanan. Tahun lalu mereka menemukan 414 kerentanan.

Namun situasinya tidak terlalu buruk. Menurut para ahli, jumlah kerentanan terus menurun. Pada 2017, mereka menemukan 843 "lubang", sehingga dapat disimpulkan pada akhir tahun lalu jumlah kerentanan berkurang setengahnya.

Laman Giz China melaporkan, para ahli sepakat bahwa "root of evil" jauh dari sistem operasi itu sendiri. Tetapi itu aplikasi yang mendapatkan akses ke file sistem.

Selain komponen perangkat keras. Misalnya, eksploitasi besar-besaran baru-baru ini yang telah memengaruhi jutaan perangkat Android adalah karena kekurangan dalam firmware chip MediaTek.

Google pun mengaku memiliki komitmen untuk meningkatkan keamanan robot hijau dengan secara teratur merilis patch keamanan. Perusahaan juga percaya jumlah masalah keamanan yang diperbaiki di OS bukan merupakan indikator keamanan platform.

Ini sebenarnya adalah hasil dari sifat terbuka Android, tetapi kerentanan seperti ini adalah satu kelemahan. Ini juga mengapa iOS Apple tidak ada dalam daftar, karena mereka sangat tertutup.

Patut disebutkan Google baru-baru ini memperbaiki 71 kelemahan keamanan Android dalam patch Maret 2020-nya. Perusahaan teknologi berbasis di Mountain View itu telah memperbaiki 48 pelanggaran terkait chip yang disediakan oleh Qualcomm.

Buletin ini juga menyebutkan beberapa kelemahan yang terkait dengan membuka kunci dengan sidik jari dan koneksi USB dari smartphone Android.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8664 seconds (0.1#10.140)