Pemerintah Serukan Pentingnya Jaminan Keamanan Data Pelanggan

Pemerintah Serukan Pentingnya Jaminan Keamanan Data Pelanggan
A
A
A
JAKARTA - Perlindungan keamanan data masyarakat saat ini kian dibutuhkan dalam memverifikasi data pribadi pelanggan, validasi layanan, dan lain sebagainya. Karena itu, pemerintah menyerukan pentingnya perlindungan data tersebut.
Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditdukcapil), Kementerian Dalam Negeri, Zudan Fakrulloh mengatakan, data personal masyarakat yang merupakan bagian dari data kependudukan dapat dimanfaatkan untuk mendukung beragam kepentingan. “Dunia usaha dan lembaga-lembaga yang berkepentingan bermewajiban untuk tetap menjaga agar data kependudukan yang dijamin kerahasiaanya oleh negara tidak disalahgunakan. Mandat dan kepercayaan masyarakat sangat penting bagi kita,” ujar Zudan saat sosialisasi pemanfaatan nomor induk kependudukan, data kependudukan, dan kartu tanda penduduk elektronik melalui uji coba dompet digital ber-platform terbuka di Jakarta, Jumat (13/7/2018) malam.
Saat ini tercatat ada 977 lembaga yang telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri. Jumlah itu akan terus bertambah karena kesadaran dunia usaha melakukan pemanfaatan data kependudukan secara aman untuk keperluan verifikasi, serta kepentingan bisnis lainnya makin meningkat.
Salah satu perusahaan yang berkomitmen menjalin kerja sama dengan pemerintah dalah Dompet Digital Indonesia (DANA). Mereka mengungkapkan dukungannya terhadap upaya pemerintah dalam mengakomodasi kepentingan dunia usaha memverifikasi data pelanggan dan validasi layanan secara aman dan akurat.
“Bagi DANA, pemanfaatkan data kependudukan dari Dukcapil akan berdampak signifikan dalam mendukung percepatan layanan dan bisnis.” ungkap Vincent Iswara, CEO DANA pada kesempatan yang sama.
Proses verifikasi sangat efisien dan berlangsung cepat. Pelanggan cukup memasukan Nomor Induk Kependudukan dan nomor Kartu Keluarga, selanjutnya tinggal melakukan verifikasi guna mendapatkan konfirmasi dari sistem yang disediakan.
“Saat ini masih kami bagi dua user ada yang pake video call dan ada yang sudah kami gunakan data dari Dukcapil. Ujungnya sekarang masih pake video call sih,” kata Rangga Wiseno Head Of Product DANA.
“Karena kami enggak mau mengganggu pengguna ya, jadi kita tes untuk beberapa user dulu,” tambahnya.
Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditdukcapil), Kementerian Dalam Negeri, Zudan Fakrulloh mengatakan, data personal masyarakat yang merupakan bagian dari data kependudukan dapat dimanfaatkan untuk mendukung beragam kepentingan. “Dunia usaha dan lembaga-lembaga yang berkepentingan bermewajiban untuk tetap menjaga agar data kependudukan yang dijamin kerahasiaanya oleh negara tidak disalahgunakan. Mandat dan kepercayaan masyarakat sangat penting bagi kita,” ujar Zudan saat sosialisasi pemanfaatan nomor induk kependudukan, data kependudukan, dan kartu tanda penduduk elektronik melalui uji coba dompet digital ber-platform terbuka di Jakarta, Jumat (13/7/2018) malam.
Saat ini tercatat ada 977 lembaga yang telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri. Jumlah itu akan terus bertambah karena kesadaran dunia usaha melakukan pemanfaatan data kependudukan secara aman untuk keperluan verifikasi, serta kepentingan bisnis lainnya makin meningkat.
Salah satu perusahaan yang berkomitmen menjalin kerja sama dengan pemerintah dalah Dompet Digital Indonesia (DANA). Mereka mengungkapkan dukungannya terhadap upaya pemerintah dalam mengakomodasi kepentingan dunia usaha memverifikasi data pelanggan dan validasi layanan secara aman dan akurat.
“Bagi DANA, pemanfaatkan data kependudukan dari Dukcapil akan berdampak signifikan dalam mendukung percepatan layanan dan bisnis.” ungkap Vincent Iswara, CEO DANA pada kesempatan yang sama.
Proses verifikasi sangat efisien dan berlangsung cepat. Pelanggan cukup memasukan Nomor Induk Kependudukan dan nomor Kartu Keluarga, selanjutnya tinggal melakukan verifikasi guna mendapatkan konfirmasi dari sistem yang disediakan.
“Saat ini masih kami bagi dua user ada yang pake video call dan ada yang sudah kami gunakan data dari Dukcapil. Ujungnya sekarang masih pake video call sih,” kata Rangga Wiseno Head Of Product DANA.
“Karena kami enggak mau mengganggu pengguna ya, jadi kita tes untuk beberapa user dulu,” tambahnya.
(mim)