Facebook Akui Lamban Hadang Group Kebencian
A
A
A
NEW YORK - Facebook mengaku 'terlalu lamban' untuk menghentikan penyalahgunaan group untuk menyebar kebencia. Hal itu merusak demokrasi dengan membiarkan "wacana beracun" untuk memicu kebencian dan membentuk politik global.
Tim sosial FacebookFacebook Samidh Chakrabarti mengakui membiarkan orang turun - dan mengisyaratkan di Facebook
"Ini digunakan dengan cara yang tidak terduga dengan dampak sosial yang tidak pernah diantisipasi." tutur Samidh Chakrabarti
"Saya berharap bisa menjamin hal positif ditakdirkan untuk lebih besar daripada yang negatif tapi saya tidak bisa."
CEO Facebook Mark Zuckerberg selalu memiliki target tersendiri setiap menapaki awal tahun. Begitu juga dengan 2018, Mark rupanya sudah memiliki beberapa target yang harus tercapai.
Dalam postingan Facebook-nya, bapa dua anak ini mengaku telah mengalami masa yang berat di 2017. Ia menyadari bila berita palsu dan pelecehan menjadi masalah yang cukup membuat nama Facebook tercoreng.
"Kami saat ini membuat terlalu banyak kesalahan dan kami tidak bisa mencegah penyalahgunaan platform kami," tulisnya, dikutip dari Ubergizmo.
Di tahun yang baru ini, Mark mengaku akan fokus menyaring segala ujaran kebencian melalui platformnya. Ia pun berjanji untuk meminta bantuan pihak terkait.
"Aku menantang diriku di 2018, untuk memperbaiki masalah-masalah tersebut. Aku akan membawa para ahli untuk membantuku," lanjutnya.
Tidak hanya itu, dalam postingannya, Mark pun mengaku tertarik untuk lebih mempelajari teknologi yang terus berkembang belakangan ini, seperti enkripsi dan cryptocurrency.
Tim sosial FacebookFacebook Samidh Chakrabarti mengakui membiarkan orang turun - dan mengisyaratkan di Facebook
"Ini digunakan dengan cara yang tidak terduga dengan dampak sosial yang tidak pernah diantisipasi." tutur Samidh Chakrabarti
"Saya berharap bisa menjamin hal positif ditakdirkan untuk lebih besar daripada yang negatif tapi saya tidak bisa."
CEO Facebook Mark Zuckerberg selalu memiliki target tersendiri setiap menapaki awal tahun. Begitu juga dengan 2018, Mark rupanya sudah memiliki beberapa target yang harus tercapai.
Dalam postingan Facebook-nya, bapa dua anak ini mengaku telah mengalami masa yang berat di 2017. Ia menyadari bila berita palsu dan pelecehan menjadi masalah yang cukup membuat nama Facebook tercoreng.
"Kami saat ini membuat terlalu banyak kesalahan dan kami tidak bisa mencegah penyalahgunaan platform kami," tulisnya, dikutip dari Ubergizmo.
Di tahun yang baru ini, Mark mengaku akan fokus menyaring segala ujaran kebencian melalui platformnya. Ia pun berjanji untuk meminta bantuan pihak terkait.
"Aku menantang diriku di 2018, untuk memperbaiki masalah-masalah tersebut. Aku akan membawa para ahli untuk membantuku," lanjutnya.
Tidak hanya itu, dalam postingannya, Mark pun mengaku tertarik untuk lebih mempelajari teknologi yang terus berkembang belakangan ini, seperti enkripsi dan cryptocurrency.
(wbs)