Notebook Mampu Bertahan Hadapi Agresivitas Smartphone dan Tablet
A
A
A
JAKARTA - Notebook atau komputer tidak akan tergerus dengan keberadaan smartphone, bahkan tablet sekalipun. Karena dua teknologi ini belum ada satupun yang sanggup menggantikan peran notebook atau komputer PC.
"Pertumbuhan notebook memang stagnan dan bahkan cenderung konsolidasi, tapi kehadirannya tetap dibutuhkan masyarakat. Karena konsumen penggunanya sadar bahwa tidak ada di antara perangkat itu (smartphone dan tablet) yang benar-benar bisa bisa menggantikan pekerjaaan notebook (sesungguhnya)," ungkap Chief Operating Officer HP Indonesia, Hendry Widjaja saat meluncurkan dua Seri Spectre terbaru di Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Diakuinya, perusahaan notebook harus melakukan inovasi. Misalnya dengan mengaplikasikan yang ada di smartphone dan mengembagkannya ke dalam notebook. "Pasarnya memang seperti itu," ucapnya.
Dia menyebutkan salah satu yang dikembangkan HP adalah keberadaan video 360 derajat di smartphone. "Di notebook terbaru ini, pengguna bisa menonton film dengan format itu. Bahkan kami menyempurnakannya," klaim Hendry Widjaja.
Meski notebook bisa bertahan, dia mengamini dampak besar masifnya produk ponsel pintar dan tablet masih tetap ada. Kini yang bertahan di industri adalah perusahaan-perusahaan dengan pangsa pasar yang kuat.
Toshiba dan Sony adalah contoh dari dampak persaingan teknologi komputasi. "Yang pangsa pasarnya kecil pada akhirnya tidak kuat menghadapi persaingan dan terpaksa menyingkir," tandasnya.
"Pertumbuhan notebook memang stagnan dan bahkan cenderung konsolidasi, tapi kehadirannya tetap dibutuhkan masyarakat. Karena konsumen penggunanya sadar bahwa tidak ada di antara perangkat itu (smartphone dan tablet) yang benar-benar bisa bisa menggantikan pekerjaaan notebook (sesungguhnya)," ungkap Chief Operating Officer HP Indonesia, Hendry Widjaja saat meluncurkan dua Seri Spectre terbaru di Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Diakuinya, perusahaan notebook harus melakukan inovasi. Misalnya dengan mengaplikasikan yang ada di smartphone dan mengembagkannya ke dalam notebook. "Pasarnya memang seperti itu," ucapnya.
Dia menyebutkan salah satu yang dikembangkan HP adalah keberadaan video 360 derajat di smartphone. "Di notebook terbaru ini, pengguna bisa menonton film dengan format itu. Bahkan kami menyempurnakannya," klaim Hendry Widjaja.
Meski notebook bisa bertahan, dia mengamini dampak besar masifnya produk ponsel pintar dan tablet masih tetap ada. Kini yang bertahan di industri adalah perusahaan-perusahaan dengan pangsa pasar yang kuat.
Toshiba dan Sony adalah contoh dari dampak persaingan teknologi komputasi. "Yang pangsa pasarnya kecil pada akhirnya tidak kuat menghadapi persaingan dan terpaksa menyingkir," tandasnya.
(mim)