Pengguna Facebook Rentan Jadi Korban Like Palsu
A
A
A
NEW YORK -
Facebook telah mencapai tonggak sejarah yang luar biasa membukukan 2 miliar pengguna aktif. Namun, karena jangkauannya yang luas di masyarakat, jejaring sosial ini kerap digunakan orang jahat untuk pemalsuan.
Dilansir dari Neowin, Senin (11/9/2017), Facebook sendiri baru-baru ini telah melarang 470 akun dan halaman "palsu" di Rusia yang mencoba mempengaruhi politik dan beberapa pengguna terkena malware yang bisa mendeteksi pengaturan sistem pengguna untuk menghadirkan adware yang sesuai.
Kini, para periset dari University of Iowa, AS telah menemukan ekosistem lebih dari 50 situs web yang menawarkan "likes" palsu untuk posting pengguna Facebook.
Menurut temuan mereka, sekitar satu juta akun Facebook terdaftar di "jaringan kolusi" yang dijalankan oleh spammer, yang menghasilkan sebanyak 100 juta "like" palsu antara 2015 dan 2016.
Para peneliti mengklaim bahwa spammer baru-baru ini melakukan turbocharged atas usaha mereka karena celah yang ditemukan dalam kode yang digunakan untuk mengizinkan aplikasi pihak ketiga mengakses akun Facebook pengguna.
Tindakan tersebut mengotomatisasi proses posting "likes", yang sebelumnya merupakan proses manual. Tentu saja, orang-orang yang menggunakan layanan ilegal tersebut melanggar persyaratan layanan Facebook dan berisiko data pribadi pengguna digunakan oleh pihak yang tidak dikenal.
"Pengguna menganggapnya jinak, tapi sebenarnya mereka menyerahkan kontrol penuh atas akun Facebook mereka. Mereka [para spammer] juga dapat mengakses semua informasi yang tersedia di profil Anda, melihat posting Anda, mendapatkan daftar teman Anda, bahkan membaca pesan pribadi. Kami tidak tahu apakah informasi ini dikumpulkan dan dijual kepada orang lain," ujar Guru Besar Ilmu Komputer di University of Iowa, Zubair Shafiq.
Pengguna jaringan sosial harus selalu memperhatikan permintaan terkait akses data pribadi mereka. Selain itu, meninjau situs web dan aplikasi mana yang memiliki akses ke akun seseorang, ini harus menjadi kebiasaan.
Jika Anda pengguna Facebook dan ingin memeriksa aplikasi mana yang memiliki akses ke akun Anda, pertama buka menu Settings lalu ke Apps, atau klik di sini untuk akses langsung .
Facebook telah mencapai tonggak sejarah yang luar biasa membukukan 2 miliar pengguna aktif. Namun, karena jangkauannya yang luas di masyarakat, jejaring sosial ini kerap digunakan orang jahat untuk pemalsuan.
Dilansir dari Neowin, Senin (11/9/2017), Facebook sendiri baru-baru ini telah melarang 470 akun dan halaman "palsu" di Rusia yang mencoba mempengaruhi politik dan beberapa pengguna terkena malware yang bisa mendeteksi pengaturan sistem pengguna untuk menghadirkan adware yang sesuai.
Kini, para periset dari University of Iowa, AS telah menemukan ekosistem lebih dari 50 situs web yang menawarkan "likes" palsu untuk posting pengguna Facebook.
Menurut temuan mereka, sekitar satu juta akun Facebook terdaftar di "jaringan kolusi" yang dijalankan oleh spammer, yang menghasilkan sebanyak 100 juta "like" palsu antara 2015 dan 2016.
Para peneliti mengklaim bahwa spammer baru-baru ini melakukan turbocharged atas usaha mereka karena celah yang ditemukan dalam kode yang digunakan untuk mengizinkan aplikasi pihak ketiga mengakses akun Facebook pengguna.
Tindakan tersebut mengotomatisasi proses posting "likes", yang sebelumnya merupakan proses manual. Tentu saja, orang-orang yang menggunakan layanan ilegal tersebut melanggar persyaratan layanan Facebook dan berisiko data pribadi pengguna digunakan oleh pihak yang tidak dikenal.
"Pengguna menganggapnya jinak, tapi sebenarnya mereka menyerahkan kontrol penuh atas akun Facebook mereka. Mereka [para spammer] juga dapat mengakses semua informasi yang tersedia di profil Anda, melihat posting Anda, mendapatkan daftar teman Anda, bahkan membaca pesan pribadi. Kami tidak tahu apakah informasi ini dikumpulkan dan dijual kepada orang lain," ujar Guru Besar Ilmu Komputer di University of Iowa, Zubair Shafiq.
Pengguna jaringan sosial harus selalu memperhatikan permintaan terkait akses data pribadi mereka. Selain itu, meninjau situs web dan aplikasi mana yang memiliki akses ke akun seseorang, ini harus menjadi kebiasaan.
Jika Anda pengguna Facebook dan ingin memeriksa aplikasi mana yang memiliki akses ke akun Anda, pertama buka menu Settings lalu ke Apps, atau klik di sini untuk akses langsung .
(dmd)