Kembangkan Bisnis Ruang Angkasa, Jeff Bezos Jual Saham Amazon Rp13,3 Triliun

Kembangkan Bisnis Ruang Angkasa, Jeff Bezos Jual Saham Amazon Rp13,3 Triliun
A
A
A
COLORADO - Pendiri Amazon.com dan pengusaha terkaya kedua di kolong langit, Jeff Bezos menyatakan ingin menjual saham Amazon USD1 miliar atau setara Rp13,3 triliun (estimasi kurs Rp13.330/USD). Saham Amazon akan dijual secara bertahap setiap tahun demi mendanai perusahaan barunya, Blue Origin yang berorientasi pengembangan bisnis ruang angkasa.
Melansir dari Reuters, Kamis (6/4/2017), Blue Origin sejatinya akan melakukan uji penerbangan ruang angkasa pada tahun ini. Namun hal itu diundur hingga tahun depan. Masalah biaya disinyalir menjadi penyebab penundaan program mercu suar tersebut.
“Model bisnis saya sekarang Blue Origin. Karena itu saya ingin menjual saham Amazon setiap tahun sekitar USD1 miliar untuk berinvestasi di Blue Origin,” ujar Bezos, kepala eksekutif Amazon yang juga pemilik media The Washington Post di Colorado Springs.
Bezos ingin Blue Origin menjadi perusahaan yang menguntungkan, mandiri, dan memiliki rencana jangka panjang untuk memangkas ongkos penerbangan ruang angkasa. Pengembangan dan penelitian ini bisa menjadi bisnis untuk perjalanan ruang angkasa.
Mengutip Bloomberg, Kamis (6/4), Bezos mengatakan pengembangan bisnis ini sekaligus untuk menarik orang melakukan perjalanan alias wisata ruang angkasa, dimana seseorang bisa merogoh dompetnya hingga USD300.000 atau Rp3,9 miliar untuk wisata ruang angkasa.

Dalam jumpa persnya di Colorado, Bezos menampilkan pesawat ulang alik Blue Origin yang didesain seperti hotel dan restoran. Terdapat sebuah jendela besar agar penumpang bisa merasakan dan menikmati sensasi wisata ruang angkasa.
Wakil Presiden Sistem Ruang Angkasa di HNU Photonics Bill Goodman mengatakan, jendela berdiameter 22 inci dan tebal 3½ inci tersebut, terbuat dari lapisan yang dirancang khusus untuk menahan tabrakan dari partikel debu yang bergerak cepat di ruang angkasa, menjaga tekanan udara di dalam kapsul dan meningkatkan visibilitas. Meskipun berbiaya tinggi, kata Goodman, jendela besar ini menjadi taktik pemasaran yang baik dalam wisata ruang angkasa.
Kapsul tersebut untuk saat ini, berkapasitas enam penumpang dengan desain interior yang elegan. Blue Origin berencana mengembangkan bisnis turisme ruang angkasa pada dua tahun mendatang.
Adapun kapsulnya dirancang bisa membawa penumpang ke ketinggian lebih dari 100 mil alias 62 km di atas planet, sehingga wisatawan bisa melihat bentuk Bumi yang bulat. Tes penerbangan secara tak berawak sendiri telah dilangsungkan sejak 2015.

Saat ini, Blue Origin sedang mengembangkan sistem peluncuran kedua untuk membawa satelit, dan akhirnya manusia ke ruang angkasa. Biaya pengembangan untuk sistem ini yang dikenal sebagai New Glenn akan mencapai USD2,5 miliar atau Rp33,3 triliun.
“Satu-satunya fokus saya saat ini pengembangan bisnis ruang angkasa. Saya ingin manusia bisa jalan-jalan di ruang angkasa,” ujarnya bernada mulia.
Ambisi Bezos untuk mengembangkan bisnis perjalanan ruang angkasa bukan tanpa saingan. Pendiri mobil otonom Tesla, Elon Musk juga sedang gandrung-gandrungnya mengembangkan bisnis ruang angkasa dengan bendera Space Exploration Technologies Corp. Bahkan Elon berencana mengirim wisatawan pada tahun depan.
Pada Maret kemarin, Elon sudah melakukan uji coba roket ke ruang angkasa dan perjalanan komersial. Sementara itu, pengusaha Virgin Group Sir Richard Branson juga sedang mengembangkan Virgin Galactic untuk meraup pangsa pasar perjalanan ruang angkasa.
Kembali ke soal Bezos, ia mengatakan tidak memperkirakan berapa banyak uang yang harus diinvestasikan untuk Blue Origin. Namun pria berusia 53 tahun ini akan menghabiskan apapun yang diperlukan untuk pengembangan proyek ini. “Ini jalan yang panjang untuk sampai ke sana dan saya senang berinvestasi di dalamnya,” tegasnya.
Reuters mencatat pria bernama lengkap Jeffrey Preston Bezos sendiri merupakan pemegang saham terbesar Amazon, dengan 80.900.000 saham. Nah untuk memodali bisnis Blue Origin, artinya ia harus menjual 1.099.771 saham demi mendapatkan uang USD1 miliar. Adapun total kepemilikan saham Bezos di Amazon sebesar 16,95% yang bernilai USD73,54 miliar pada harga penutupan Rabu kemarin. Menurut majalah Forbes, Bezos memiliki kekayaan bersih USD78 miliar atau Rp1.039 triliun!
Melansir dari Reuters, Kamis (6/4/2017), Blue Origin sejatinya akan melakukan uji penerbangan ruang angkasa pada tahun ini. Namun hal itu diundur hingga tahun depan. Masalah biaya disinyalir menjadi penyebab penundaan program mercu suar tersebut.
“Model bisnis saya sekarang Blue Origin. Karena itu saya ingin menjual saham Amazon setiap tahun sekitar USD1 miliar untuk berinvestasi di Blue Origin,” ujar Bezos, kepala eksekutif Amazon yang juga pemilik media The Washington Post di Colorado Springs.
Bezos ingin Blue Origin menjadi perusahaan yang menguntungkan, mandiri, dan memiliki rencana jangka panjang untuk memangkas ongkos penerbangan ruang angkasa. Pengembangan dan penelitian ini bisa menjadi bisnis untuk perjalanan ruang angkasa.
Mengutip Bloomberg, Kamis (6/4), Bezos mengatakan pengembangan bisnis ini sekaligus untuk menarik orang melakukan perjalanan alias wisata ruang angkasa, dimana seseorang bisa merogoh dompetnya hingga USD300.000 atau Rp3,9 miliar untuk wisata ruang angkasa.

Dalam jumpa persnya di Colorado, Bezos menampilkan pesawat ulang alik Blue Origin yang didesain seperti hotel dan restoran. Terdapat sebuah jendela besar agar penumpang bisa merasakan dan menikmati sensasi wisata ruang angkasa.
Wakil Presiden Sistem Ruang Angkasa di HNU Photonics Bill Goodman mengatakan, jendela berdiameter 22 inci dan tebal 3½ inci tersebut, terbuat dari lapisan yang dirancang khusus untuk menahan tabrakan dari partikel debu yang bergerak cepat di ruang angkasa, menjaga tekanan udara di dalam kapsul dan meningkatkan visibilitas. Meskipun berbiaya tinggi, kata Goodman, jendela besar ini menjadi taktik pemasaran yang baik dalam wisata ruang angkasa.
Kapsul tersebut untuk saat ini, berkapasitas enam penumpang dengan desain interior yang elegan. Blue Origin berencana mengembangkan bisnis turisme ruang angkasa pada dua tahun mendatang.
Adapun kapsulnya dirancang bisa membawa penumpang ke ketinggian lebih dari 100 mil alias 62 km di atas planet, sehingga wisatawan bisa melihat bentuk Bumi yang bulat. Tes penerbangan secara tak berawak sendiri telah dilangsungkan sejak 2015.

Saat ini, Blue Origin sedang mengembangkan sistem peluncuran kedua untuk membawa satelit, dan akhirnya manusia ke ruang angkasa. Biaya pengembangan untuk sistem ini yang dikenal sebagai New Glenn akan mencapai USD2,5 miliar atau Rp33,3 triliun.
“Satu-satunya fokus saya saat ini pengembangan bisnis ruang angkasa. Saya ingin manusia bisa jalan-jalan di ruang angkasa,” ujarnya bernada mulia.
Ambisi Bezos untuk mengembangkan bisnis perjalanan ruang angkasa bukan tanpa saingan. Pendiri mobil otonom Tesla, Elon Musk juga sedang gandrung-gandrungnya mengembangkan bisnis ruang angkasa dengan bendera Space Exploration Technologies Corp. Bahkan Elon berencana mengirim wisatawan pada tahun depan.
Pada Maret kemarin, Elon sudah melakukan uji coba roket ke ruang angkasa dan perjalanan komersial. Sementara itu, pengusaha Virgin Group Sir Richard Branson juga sedang mengembangkan Virgin Galactic untuk meraup pangsa pasar perjalanan ruang angkasa.
Kembali ke soal Bezos, ia mengatakan tidak memperkirakan berapa banyak uang yang harus diinvestasikan untuk Blue Origin. Namun pria berusia 53 tahun ini akan menghabiskan apapun yang diperlukan untuk pengembangan proyek ini. “Ini jalan yang panjang untuk sampai ke sana dan saya senang berinvestasi di dalamnya,” tegasnya.
Reuters mencatat pria bernama lengkap Jeffrey Preston Bezos sendiri merupakan pemegang saham terbesar Amazon, dengan 80.900.000 saham. Nah untuk memodali bisnis Blue Origin, artinya ia harus menjual 1.099.771 saham demi mendapatkan uang USD1 miliar. Adapun total kepemilikan saham Bezos di Amazon sebesar 16,95% yang bernilai USD73,54 miliar pada harga penutupan Rabu kemarin. Menurut majalah Forbes, Bezos memiliki kekayaan bersih USD78 miliar atau Rp1.039 triliun!
(ven)