Indonesia Akan Jadi Tuan Rumah Forum Industri Penyiaran Dunia
A
A
A
JAKARTA - Indonesia akan menjadi tuan rumah acara akbar tahunan industri penyiaran dunia yaitu Asia Pacific Broadcasting Union ke-53. Dalam acara tahun ini, para pelaku industri penyiaran dari 74 negara akan berkumpul di Nusa Dua, Bali menghadiri beragam rangkaian acara bertema Media for The Future.
"Akan ada 400 sampai 500 delegasi dari 74 negara di seluruh dunia untuk acara ABU ini," kata Direktur Program dan Produksi LPP RRI Soleman Yusuf selaku penyelenggara acara, Rabu (12/10/2016).
Soleman mengatakan, beberapa isu penting yang akan diangkat dalam gelaran akbar ini adalah terkait bagaimana industri penyiaran bisa berkontribusi aktif mengkampanyekan isu lingkungan juga solusinya. Selain itu juga isu mengenai kesenjangan hak asasi wanita.
"Di tahun 2008 kami juga menjadi tuan rumah. Pesan yang kita sampaikan saat itu adalah mengenai green radio. Yang mana akan kita sampaikan juga nanti bagaimana kita menjaga lingkungan," imbuhnya.
Dia mengatakan, acara akan diisi dengan seminar, forum diskusi, pemberian penghargaan dan rangkaian acara lain.
"Nanti juga ada radio pasar. Kita akan memperkenalkan keunikan Indonesia, cara mendengarkan radio yang tidak ada di negara lain, ada juga deklarasi WBU (world broadcasting union)," tambahnya.
Direktur Utama LPP RRI, Muhammad Rohanuddin, dalam acara ini, sebagai tuan rumah, Indonesia akan mengedepankan visi kebangsaaan dan keseragaman berbangsa.
"Kita akan memperkenalkan pada dunia bahwa Indonesia aalah negara berdaulat. Bhinneka Tunggal Ika, unity in diversity," tambahnya.
Acara ini akan digelar di Nusa Dua Bali mulai 18 hingga 26 Oktober 2016, dan acara puncaknya akan dibuka rencananya oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Oktober 2016.
Selain itu, sejumlah menteri juga dijadwalkan hadir dan menjadi pembicara di antaranya Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia Yohanna Yembise.
"Akan ada 400 sampai 500 delegasi dari 74 negara di seluruh dunia untuk acara ABU ini," kata Direktur Program dan Produksi LPP RRI Soleman Yusuf selaku penyelenggara acara, Rabu (12/10/2016).
Soleman mengatakan, beberapa isu penting yang akan diangkat dalam gelaran akbar ini adalah terkait bagaimana industri penyiaran bisa berkontribusi aktif mengkampanyekan isu lingkungan juga solusinya. Selain itu juga isu mengenai kesenjangan hak asasi wanita.
"Di tahun 2008 kami juga menjadi tuan rumah. Pesan yang kita sampaikan saat itu adalah mengenai green radio. Yang mana akan kita sampaikan juga nanti bagaimana kita menjaga lingkungan," imbuhnya.
Dia mengatakan, acara akan diisi dengan seminar, forum diskusi, pemberian penghargaan dan rangkaian acara lain.
"Nanti juga ada radio pasar. Kita akan memperkenalkan keunikan Indonesia, cara mendengarkan radio yang tidak ada di negara lain, ada juga deklarasi WBU (world broadcasting union)," tambahnya.
Direktur Utama LPP RRI, Muhammad Rohanuddin, dalam acara ini, sebagai tuan rumah, Indonesia akan mengedepankan visi kebangsaaan dan keseragaman berbangsa.
"Kita akan memperkenalkan pada dunia bahwa Indonesia aalah negara berdaulat. Bhinneka Tunggal Ika, unity in diversity," tambahnya.
Acara ini akan digelar di Nusa Dua Bali mulai 18 hingga 26 Oktober 2016, dan acara puncaknya akan dibuka rencananya oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Oktober 2016.
Selain itu, sejumlah menteri juga dijadwalkan hadir dan menjadi pembicara di antaranya Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia Yohanna Yembise.
(dol)