Hampir 100% Operasional Telkomsel Dikendalikan dari Rumah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Operasional Telkomsel kini hampir 100% dilakukan secara jarak jauh atau remote dari rumah. Hal ini sesuai imbauan dari pemerintah tentang work from home (WFH) sejak satu bulan lalu.
"Hanya beberapa pekerjaan yang tidak bisa dilakukan secara remote. Mereka (karyawan Telkomsel) yang tetap bekerja dilengkapi surat dari Kementerian Kominfo dan pihak terkait. Industri telekomunikasi menjadi salah satu dari delapan pekerjaan yang masih diperbolehkan beraktivitas oleh pemerintah di masa PSBB (pembatasan sosial berskala besar)," kata Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro.
Selain dibekali surat, tegas Setyanto, pekerja di lapangan juga mengenakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar dari pemerintah. "Kini monitoring juga bisa dilakukan dari rumah. Jadi pekerjaan teknis yang benar2 tak bisa dilakukan secara remote baru di-handle oleh orang lapangan, baik itu mitra kami atau karyawan Telkomsel," imbuh Setyanto.
Telkomsel sendiri sudah mengaplikasikan business continuity management sejak Januari 2020. Di mana bencana seperti pandemik ini menjadi bagiannya. "Sejak Februari kami menetapkan tak ada karyawan yang melakukan perjalanan ke luar. Sementara WFH sudah diberlakukan sejak 17 Maret lalu. Yang terpenting bagi Telkomsel adalah keselamatan karyawan dan keluarganya," cetusnya.
Diakuinya ada dua karyawan yang meninggal karena terinfeksi COVID-19. Perusahaan sendiri memiliki respons tersendiri bila ada karyawannya yang menjadi korban virus Corona. "Kami memiliki rumah isolasi dan bagi keluarganya juga kami perhatikan dengan baik," ujarnya.
Ketersediaan Produk dan Layanan
Hampir semua operasional Telkomsel dikendalikan dari rumah, tapi anak usaha Telkom ini menegaskan garansi ketersediaan produk dan layanan. Telkomsel mendorong pelanggan untuk lebih memanfaatkan pusat layanan digital/virtual yang tersedia, seperti Call Center 188, layanan virtual assistant melalui aplikasi MyTelkomsel, website www.telkomsel.com, maupun email [email protected].
Selain itu, layanan Telkomsel juga dapat dinikmati di berbagai media sosial, seperti LINE @Telkomsel, Facebook Messenger 'Telkomsel', Telegram @Telkomsel_official_bot, Twitter @Telkomsel. Sebagai opsi tambahan bagi pelanggan, Telkomsel juga menghadirkan anjungan MyGrapari di beberapa titik GraPARI untuk melakukan pembelian serta aktivasi produk dan layanan Telkomsel.
"Kami menjamin ketersediaan produk dan layanan pelanggan untuk memastikan kenyamanan pengguna selama momen Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 2020. Maka dari itu, Telkomsel telah berkoordinasi dengan seluruh mitra strategis, termasuk para mitra distributor, reseller, merchant, serta mitra modern channel (bank dan e-commerce) untuk menjamin ketersediaan produk Telkomsel," ucap Direktur Sales Telkomsel, Ririn Widaryani.
Sedangkan pusat layanan kunjungan pelanggan seperti GraPARI tetap beroperasi normal dengan pembatasan petugas customer service. Khusus GraPARI 24 jam, jam operasionalnya dibatasi menjadi pukul 07.00-22.00 WIB. Untuk sementara, mulai tanggal 17 Maret 2020, GraPARI hanya melayani pasang baru kartuHalo dan ganti kartu.
"Antara pelanggan dan petugas juga dibatasi dengan partisi plastik sehingga tak ada kontak langsung saat berkonsultasi," ujarnya.
"Hanya beberapa pekerjaan yang tidak bisa dilakukan secara remote. Mereka (karyawan Telkomsel) yang tetap bekerja dilengkapi surat dari Kementerian Kominfo dan pihak terkait. Industri telekomunikasi menjadi salah satu dari delapan pekerjaan yang masih diperbolehkan beraktivitas oleh pemerintah di masa PSBB (pembatasan sosial berskala besar)," kata Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro.
Selain dibekali surat, tegas Setyanto, pekerja di lapangan juga mengenakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar dari pemerintah. "Kini monitoring juga bisa dilakukan dari rumah. Jadi pekerjaan teknis yang benar2 tak bisa dilakukan secara remote baru di-handle oleh orang lapangan, baik itu mitra kami atau karyawan Telkomsel," imbuh Setyanto.
Telkomsel sendiri sudah mengaplikasikan business continuity management sejak Januari 2020. Di mana bencana seperti pandemik ini menjadi bagiannya. "Sejak Februari kami menetapkan tak ada karyawan yang melakukan perjalanan ke luar. Sementara WFH sudah diberlakukan sejak 17 Maret lalu. Yang terpenting bagi Telkomsel adalah keselamatan karyawan dan keluarganya," cetusnya.
Diakuinya ada dua karyawan yang meninggal karena terinfeksi COVID-19. Perusahaan sendiri memiliki respons tersendiri bila ada karyawannya yang menjadi korban virus Corona. "Kami memiliki rumah isolasi dan bagi keluarganya juga kami perhatikan dengan baik," ujarnya.
Ketersediaan Produk dan Layanan
Hampir semua operasional Telkomsel dikendalikan dari rumah, tapi anak usaha Telkom ini menegaskan garansi ketersediaan produk dan layanan. Telkomsel mendorong pelanggan untuk lebih memanfaatkan pusat layanan digital/virtual yang tersedia, seperti Call Center 188, layanan virtual assistant melalui aplikasi MyTelkomsel, website www.telkomsel.com, maupun email [email protected].
Selain itu, layanan Telkomsel juga dapat dinikmati di berbagai media sosial, seperti LINE @Telkomsel, Facebook Messenger 'Telkomsel', Telegram @Telkomsel_official_bot, Twitter @Telkomsel. Sebagai opsi tambahan bagi pelanggan, Telkomsel juga menghadirkan anjungan MyGrapari di beberapa titik GraPARI untuk melakukan pembelian serta aktivasi produk dan layanan Telkomsel.
"Kami menjamin ketersediaan produk dan layanan pelanggan untuk memastikan kenyamanan pengguna selama momen Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 2020. Maka dari itu, Telkomsel telah berkoordinasi dengan seluruh mitra strategis, termasuk para mitra distributor, reseller, merchant, serta mitra modern channel (bank dan e-commerce) untuk menjamin ketersediaan produk Telkomsel," ucap Direktur Sales Telkomsel, Ririn Widaryani.
Sedangkan pusat layanan kunjungan pelanggan seperti GraPARI tetap beroperasi normal dengan pembatasan petugas customer service. Khusus GraPARI 24 jam, jam operasionalnya dibatasi menjadi pukul 07.00-22.00 WIB. Untuk sementara, mulai tanggal 17 Maret 2020, GraPARI hanya melayani pasang baru kartuHalo dan ganti kartu.
"Antara pelanggan dan petugas juga dibatasi dengan partisi plastik sehingga tak ada kontak langsung saat berkonsultasi," ujarnya.
(iqb)