Tebar Pesona di Kalangan Pebisnis, Twitter Hadirkan Audience Platform
Selasa, 01 September 2015 - 16:25 WIB
Tebar Pesona di Kalangan Pebisnis, Twitter Hadirkan Audience Platform
A
A
A
JAKARTA - Sejak pembukaan kantornya di Indonesia pada Maret 2015, Twitter telah menjalankan beberapa inisiatifnya di Indonesia. Salah satunya adalah Twitter mencoba untuk merangkul para pebisnis agar dapat memperluas audience mereka melalui Twitter Audience Platform.
Managing Director, Southeast Asia, India and MENA Twitter, Parminder Singh mengungkapkan, Twitter Audience Platform adalah sebuah platform yang mudah dan efektif bagi para pengiklan untuk menjangkau audiens mereka.
"Mulai sekarang, pengiklan dapat dengan mudah memperluar jangkauan Promoted Video dan Tweet Engagement mereka ke Twitter Audience Platform, hanya dengan satu kali klik", ungkapnya saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Singh menambahkan, Indonesia merupakan salah satu pasar terpenting bagi Twitter. Perusahaan akan terus berinvestasi disini, salah satunya dengan mengeluarkan Twitter Audince Platform di Indonesia.
"Tujuannya, agar para pengiklan dapat memperluas jangkauan audience mereka. Baik di Twitter maupun diluar Twitter, hingga ke lebih dari 700 juta orang di seluruh dunia," pungkasnya.
Managing Director, Southeast Asia, India and MENA Twitter, Parminder Singh mengungkapkan, Twitter Audience Platform adalah sebuah platform yang mudah dan efektif bagi para pengiklan untuk menjangkau audiens mereka.
"Mulai sekarang, pengiklan dapat dengan mudah memperluar jangkauan Promoted Video dan Tweet Engagement mereka ke Twitter Audience Platform, hanya dengan satu kali klik", ungkapnya saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Singh menambahkan, Indonesia merupakan salah satu pasar terpenting bagi Twitter. Perusahaan akan terus berinvestasi disini, salah satunya dengan mengeluarkan Twitter Audince Platform di Indonesia.
"Tujuannya, agar para pengiklan dapat memperluas jangkauan audience mereka. Baik di Twitter maupun diluar Twitter, hingga ke lebih dari 700 juta orang di seluruh dunia," pungkasnya.
(dyt)
