Mengenal Arti dan Definisi dari Super App
loading...
A
A
A
JAKARTA - Istilah super app tidak asing. Tapi, ternyata banyak yang tidak paham artinya. Padahal, setiap harinya sebagian besar konsumen Indonesia sudah memakai super app.
Super app atau aplikasi super merupakan platform yang dikembangkan oleh suatu perusahaan yang menawarkan berbagai macam layanan dalam satu aplikasi. Layanannya beragam, mulai dari layanan transportasi, e-commerce, pembayaran, dan lain-lain.
Saat ini, aplikasi super sendiri sedang gencar dikembangkan oleh bank dan perusahan-perusahaan startup, termasuk pemerintah Indonesia yang berencana untuk melebur sekitar 24.000 aplikasi milik pemerintah menjadi satu aplikasi super.
Logikanya, hanya menggunakan satu aplikasi saja, konsumen bisa melakukan banyak hal. Sehingga sangat praktis. Super app ini contohnya Grab, Gojek, Traveloka, dan lainnya.
Pakar keamanan siber dan Presiden Direktur ITSEC Asia, Andri Hutama Putra mengatakan, aplikasi super memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa memberikan layanan yang praktis dan efektif kepada masyarakat.
Keamanan Super App
Meski demikian, dengan efektifitas dan kecanggihan yang dimiliki, ada tantangan besar yang perlu dihadapi dalam menciptakan aplikasi super. Yakni, soal keamanan sistem digital aplikasi super tersebut.
“Super App butuh keamanan super, karena kompleksitas pengembangan Super App juga meningkatkan resiko kemanan siber di dalamnya. Banyak tantangan dalam pengelolaan resiko keamanan untuk aplikasi super. Dalam pengembangan dan perjalanannya, aspek security harus terintegrasi dari awal inisiasi sampai dengan proses development dan operations saat berjalan,” terang Andri.
Menurutnya, ada beberapa hal yang rentan di super app dan dapat dimanfaatkan penjahat siber. Ini karena super app sangat menggiurkan bagi para pelaku kejahatan lantaran besarnya data pribadi pengguna yang dikelola di dalamnya.
”Aplikasi super yang dapat melakukan segalanya akan butuh banyak masukan data pengguna dan juga konektivitas data dengan berbagai layanan-layanan eksternal. Pengembang aplikasi sendiri belum tentu memiliki kontrol penuh terhadap berbagai elemen layanan yang melakukan pertukaran data di dalam aplikasi,” ungkapnya.
Selain itu, berbagai layanan yang dimunculkan di dalam aplikasi super juga memperbanyak permukaan yang dapat menjadi potensi serangan. Termasuk, pembaharuan-pembaharuan yang terus menerus tersebut perlu dibarengi pengecekan dan identifikasi bug/error yang dapat menjadi celah keamanan.
“Dengan kepopuleran Super App saat ini, maka penting untuk membangun infrastruktur keamanan siber yang kuat untuk melindungi pengguna dari potensi kejahatan siber yang mengintai,” katanya.
Lihat Juga: Maksimalkan Perlindungan Siber bagi Bisnis Kecil-Menengah, ITSEC Asia & DEFEND IT360 Luncurkan IntelliBron
Super app atau aplikasi super merupakan platform yang dikembangkan oleh suatu perusahaan yang menawarkan berbagai macam layanan dalam satu aplikasi. Layanannya beragam, mulai dari layanan transportasi, e-commerce, pembayaran, dan lain-lain.
Saat ini, aplikasi super sendiri sedang gencar dikembangkan oleh bank dan perusahan-perusahaan startup, termasuk pemerintah Indonesia yang berencana untuk melebur sekitar 24.000 aplikasi milik pemerintah menjadi satu aplikasi super.
Logikanya, hanya menggunakan satu aplikasi saja, konsumen bisa melakukan banyak hal. Sehingga sangat praktis. Super app ini contohnya Grab, Gojek, Traveloka, dan lainnya.
Pakar keamanan siber dan Presiden Direktur ITSEC Asia, Andri Hutama Putra mengatakan, aplikasi super memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa memberikan layanan yang praktis dan efektif kepada masyarakat.
Keamanan Super App
Meski demikian, dengan efektifitas dan kecanggihan yang dimiliki, ada tantangan besar yang perlu dihadapi dalam menciptakan aplikasi super. Yakni, soal keamanan sistem digital aplikasi super tersebut.
“Super App butuh keamanan super, karena kompleksitas pengembangan Super App juga meningkatkan resiko kemanan siber di dalamnya. Banyak tantangan dalam pengelolaan resiko keamanan untuk aplikasi super. Dalam pengembangan dan perjalanannya, aspek security harus terintegrasi dari awal inisiasi sampai dengan proses development dan operations saat berjalan,” terang Andri.
Menurutnya, ada beberapa hal yang rentan di super app dan dapat dimanfaatkan penjahat siber. Ini karena super app sangat menggiurkan bagi para pelaku kejahatan lantaran besarnya data pribadi pengguna yang dikelola di dalamnya.
”Aplikasi super yang dapat melakukan segalanya akan butuh banyak masukan data pengguna dan juga konektivitas data dengan berbagai layanan-layanan eksternal. Pengembang aplikasi sendiri belum tentu memiliki kontrol penuh terhadap berbagai elemen layanan yang melakukan pertukaran data di dalam aplikasi,” ungkapnya.
Selain itu, berbagai layanan yang dimunculkan di dalam aplikasi super juga memperbanyak permukaan yang dapat menjadi potensi serangan. Termasuk, pembaharuan-pembaharuan yang terus menerus tersebut perlu dibarengi pengecekan dan identifikasi bug/error yang dapat menjadi celah keamanan.
“Dengan kepopuleran Super App saat ini, maka penting untuk membangun infrastruktur keamanan siber yang kuat untuk melindungi pengguna dari potensi kejahatan siber yang mengintai,” katanya.
Lihat Juga: Maksimalkan Perlindungan Siber bagi Bisnis Kecil-Menengah, ITSEC Asia & DEFEND IT360 Luncurkan IntelliBron
(dan)