Goda Elon Musk, Pendiri Twitter Jack Dorsey Pamer Medsos Barunya

Senin, 31 Oktober 2022 - 10:48 WIB
loading...
Goda Elon Musk, Pendiri Twitter Jack Dorsey Pamer Medsos Barunya
Platform media sosial terdesentralisasi Jack Dorsey, Bluesky Social, sekarang menerima pengguna beta. Foto: ist
A A A
AMERIKA - Ketika Elon Musk sibuk unjuk gigi sebagai pemilik baru Twitter, diam-diam pendiri Twitter Jack Dorsey pamer media sosialnya sendiri, Bluesky Social. Platform media sosial terdesentralisasi itu memang belum diluncurkan. Tapi, sudah mulai menerima pengguna beta.

Pengguna beta adalah pengguna pertama. Biasanya developer akan meminta masukan, atau mengalisa data dan jika dibutuhkan melakukan perubahan. Sehingga, saat resmi dirilis sebuah aplikasi sudah sempurna.

Dorsey sendiri meninggalkan Twitter pada 2021. Lalu, ia menunjuk Parag Agrawal, yang dengan cepat dipecat Musk, sebagai CEO.

Tepat setelah Elon Musk menyelesaikan pembelian Twitter, Dorsey mengambil momentum dengan mengumumkan versi beta Bluesky Social sudah dibuka. Dalam 2 hari, sudah ada 30.000 pendaftar menurut perwakilan perusahaan.

Warganet masih dapat mendaftar untuk bergabung dengan aplikasi untuk menjadi pengguna beta sebelum platform tersedia untuk umum.

Apa uniknya Bluesky Social? Platform media sosial berbasis blockchain itu diharapkan menjadi “fondasi baru jejaring sosial yang memberikan kebebasan kepada kreator, pengembang untuk berkreasi, dan juga pengguna untuk berbagi pengalaman mereka,”.

Menurut Gizmodo, salah satu nilai jual utama Bluesky adalah teknologi yang disebut “AT Protocol”. AT Protocol ini akan memberi pengguna kendali atas algoritma mereka.

Pada 2019, Dorsey mengatakan bahwa Twitter saat ini sedang mendanai sebuah proyek untuk mengembangkan “standar terbuka dan terdesentralisasi untuk media sosial,”.

Dalam pesan teks pribadi antara Dorsey dan Musk, terungkap bahwa Dorsey sudah menceritakan platform tersebut ke Elon Musk. ”Dunia butuh platform baru. Tapi, tidak bisa jadi sebuah perusahaan. Itu sebabnya saya pergi,”.

Selanjutnya, dia mengatakan bahwa Twitter harus memiliki “protokol open-source” yang mirip dengan aplikasi pesan terenkripsi Signal, serta menambahkan bahwa Twitter “tidak dapat memiliki model iklan,”.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4125 seconds (0.1#10.140)