Sungai Raksasa Ditemukan di Bawah Antartika, Lebih Besar dari Sungai Thames

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 09:34 WIB
loading...
Sungai Raksasa Ditemukan...
Para ilmuwan dikejutkan dengan penemuan sungai raksasa di bawah lapisan es Antartika membentang sejauh 460 kilometer. Foto/iflscience
A A A
LONDON - Para ilmuwan dikejutkan dengan penemuan sungai raksasa di bawah lapisan es Antartika membentang sejauh 460 kilometer. Bahkan sungai yang mengangkut aliran besar air tawar pada tekanan tinggi diperkirakan ukurannya lebih besar Sungai Thames di London, Inggris.

Sungai ini baru ditemukan oleh para peneliti di Imperial College London, Universitas Waterloo, Kanada, Universiti Malaysia Terengganu, dan Universitas Newcastle. Dalam sebuah studi baru, tim menggunakan pemodelan dan data geofisika dari survei radar udara untuk mengukur ukuran dan dinamika sungai kolosal ini.

Hasil mereka menunjukkan bahwa sungai itu membentang sekitar 460 kilometer atau 286 mil, mengangkut aliran besar air tawar pada tekanan tinggi. Studi baru ini diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience.



“Ketika kami pertama kali menemukan danau di bawah es Antartika beberapa dekade yang lalu, kami mengira mereka terisolasi satu sama lain. Sekarang kami mulai memahami bahwa ada sistem di bawah sana, saling terhubung oleh jaringan sungai yang luas, seperti yang mungkin terjadi jika tidak ada ribuan meter es di atasnya,” kata Profesor Martin Siegert, dari Grantham Institute di Imperial College London dikutip dari laman iflscience, Sabtu (29/10/2022).

Salah satu cara air dapat muncul di bawah lapisan es adalah dari air di permukaan yang mencair dan mengalir ke bawah melalui celah-celah yang dalam. Inilah yang terjadi di bawah Greenland di Kutub Utara, yang terlihat banyak mencair selama bulan-bulan musim panas.

Di Antartika, musim panas tidak cukup dingin untuk membuat hal ini terjadi. Kondisi ini membuat para ilmuwan percaya bahwa akan ada sedikit air di dasar lapisan es Antartika. Namun, tampaknya sejumlah besar air memang muncul di sini, didorong oleh pencairan di dasar lapisan es akibat panas alami Bumi dan gesekan saat es bergerak di atas daratan.



Betapapun menariknya penemuan ini, sungai di bawah es yang mengalir berpotensi merusak lapisan es dengan mempercepat hilangnya es saat iklim menghangat. Para peneliti juga tertarik untuk melihat bagaimana keberadaan sungai dapat memengaruhi prediksi tentang bagaimana Antartika akan berubah dalam menghadapi perubahan iklim.

“Wilayah di mana penelitian ini memiliki cukup es untuk menaikkan permukaan laut secara global setinggi 4,3 meter. Seberapa banyak es ini mencair, dan seberapa cepat, terkait dengan seberapa licin dasar es. Sistem sungai yang baru ditemukan dapat sangat mempengaruhi proses ini,” jelas Siegert.
Sungai Raksasa Ditemukan di Bawah Antartika, Lebih Besar dari Sungai Thames


Keberadaan sungai ini dan lainnya seperti itu juga perlu diperhitungkan ketika memprediksi kemungkinan dampak perubahan iklim di wilayah tersebut. Dari pengukuran satelit, wilayah Antartika diketahui kehilangan es, dan penemuan ini bisa menjadi mata rantai mengetahui penyebabnya.

“Hanya dengan mengetahui mengapa es hilang, kami dapat membuat model dan prediksi tentang bagaimana es akan bereaksi di masa depan di bawah pemanasan global lebih lanjut. Termasuk, seberapa besar ini dapat meningkatkan permukaan laut global,” ujar pemimpin peneliti Dr Christine Dow dari University of air.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sungai Bertaburan Biji...
Sungai Bertaburan Biji Emas Ditemukan di Pakistan
Pantai Lancashire Berubah...
Pantai Lancashire Berubah Warna Jadi Ungu dari Biru
Sungai Paling Ditakuti...
Sungai Paling Ditakuti Makhluk Hidup, Nyebur Langsung Matang
Setelah Teluk Amerika,...
Setelah Teluk Amerika, Elon Musk Usulkan Ganti Nama Selat Inggris
Dinding Es Raksaa A23a...
Dinding Es Raksaa A23a Terdeteksi Akan Menghantam Inggris
Angka Perceraian Penguin...
Angka Perceraian Penguin Terus Naik, Ilmuwan Beberkan Pemicunya
Teliiti Sejarah Bumi,...
Teliiti Sejarah Bumi, Gletser Purba Ungkap Fakta Baru
Sumber Air Hangat Ditemukan...
Sumber Air Hangat Ditemukan Mengalir ke Gunung Es Terbesar Antartika
Arkeolog Ungkap Rahasia...
Arkeolog Ungkap Rahasia yang Terkubur di Pegunungan Rocky selama 6.000 Tahun
Rekomendasi
SIG Pasok 76.000 Ton...
SIG Pasok 76.000 Ton Semen Dukung Pembangunan Bendungan Sidan di Bali
2 Pejabat Disdik Sumut...
2 Pejabat Disdik Sumut Terjaring OTT Korupsi Dana BOS, Kejaksaan Sita Rp319 Juta
Soal Imunitas Jaksa,...
Soal Imunitas Jaksa, Ketua BEM FH UBK: Bertentangan dengan Prinsip Kesetaraan
Berita Terkini
Telkomsel Prestige SkyEase...
Telkomsel Prestige SkyEase Bikin Terbang ala Sultan: Dijemput, Dimanja di Lounge, Diantar ke Pesawat
15 jam yang lalu
Cara Mengatasi Ghost...
Cara Mengatasi Ghost Touch di HP realme, Perhatikan!
15 jam yang lalu
Siapkah Pendidik di...
Siapkah Pendidik di Indonesia Hadapi Era Kecerdasan Buatan/AI?
15 jam yang lalu
5 Negara yang Alami...
5 Negara yang Alami Gerhana Bulan Total di Bulan Maret 2025, dari Benua Amerika hingga Afrika
16 jam yang lalu
Google Chrome Akan Hilang...
Google Chrome Akan Hilang dari Perangkat Android?
16 jam yang lalu
Patogen Misterius yang...
Patogen Misterius yang Dikaitkan dengan Kutukan Mumi Terkuak
20 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Komodo hanya...
3 Alasan Komodo hanya Dapat Ditemukan di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved