Nambah Literasi Gak Harus Baca Buku Tebal dengan Tustel BuddyKu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam upaya menciptakan SDM (sumber daya manusia) yang memiliki kompetensi yang meliputi aspek pengetahuan (knowledge, science), keterampilan (skill, technology), dan sikap perilaku (attitude) dibutuhkan adanya masyarakat yang terisi secara literasi. Dahulu literasi memiliki makna yaitu kemampuann individu dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis.
Perkembangan teknologi membuat literasi juga berkembang mengikuti alur perkembangan zaman, saat ini literasi didefinisikan menjadi lebih luas dan memiliki banyak ragam, seperti literasi media, literasi komputer, dan lain sebagainya.
Berdasarkan riset, perilaku masyarakat saat ini juga menunjukkan bahwa menambah literasi dengan membaca buku cenderung membosankan karena monoton dan sulit dicerna. Berdasarkan data UNESCO, Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah.
Minat baca masyarakat Indonesia terbilang memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Meski memiliki budaya malas membaca, masyarakat Indonesia tetap gemar menggunakan smartphone mereka untuk mengakses informasi dan merupakan negara urutan ke-5 dengan predikat netizen paling cerewet.
Masyarakat cenderung senang untuk berkomentar dan membagikan informasi bukan berdasarkan fakta namun justru berdasarkan gosip-gosip yang ada.
Memikirkan persoalan ini, BuddyKu dapat menjadi sumber literasi baru yang menarik, karena BuddyKu memberikan informasi bukan hanya karena dapat dibuka melalui smartphone tapi BuddyKu juga mengolah informasi dalam berbagai bentuk bukan hanya melalui tulisan yang cenderung membosankan bagi beberapa individu. Bentuk literasi lainnya ini berupa video dan grafis yang dapat dinikmati oleh pengguna.
Literasi visual yakni video berada didalam fitur Tustel BuddyKu, dimana setiap pengguna dapat menambah wawasan melalui video-video yang diupload dalam BuddyKu tanpa adanya pungutan biaya.
Video yang dibagikan didalamnya pun memiliki kategori yang beragam, dan dapat dipilih sesuai minat dan kesukaan pengguna. Contohnya: video tutorial untuk membuat sebuah html dalam internet atau video pembahasan mengenai teknik dan cara melatih skill berkomunikasi kepada orang lain dan lain sebagainya. Selain dapat menambah literasi dengan mengakses informasi melalui video Tustel, pengguna juga dapat menjadi seorang kreator dalam Tustel BuddyKu untuk membuat video dengan topik yang mereka disukai dan dikuasai.
“Karena memahami gak semua orang suka baca tulisan, BuddyKu menyediakan fitur Tustel yakni video-video berisi informasi beragam untuk menambah wawasan yang pengguna butuhkan dan juga karena terkurasi informasi yang dikemas tersebut udah pasti anti hoax.” Ujar Prima Sabrina, Produser di BuddyKu
Perkembangan teknologi membuat literasi juga berkembang mengikuti alur perkembangan zaman, saat ini literasi didefinisikan menjadi lebih luas dan memiliki banyak ragam, seperti literasi media, literasi komputer, dan lain sebagainya.
Berdasarkan riset, perilaku masyarakat saat ini juga menunjukkan bahwa menambah literasi dengan membaca buku cenderung membosankan karena monoton dan sulit dicerna. Berdasarkan data UNESCO, Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah.
Minat baca masyarakat Indonesia terbilang memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Meski memiliki budaya malas membaca, masyarakat Indonesia tetap gemar menggunakan smartphone mereka untuk mengakses informasi dan merupakan negara urutan ke-5 dengan predikat netizen paling cerewet.
Masyarakat cenderung senang untuk berkomentar dan membagikan informasi bukan berdasarkan fakta namun justru berdasarkan gosip-gosip yang ada.
Memikirkan persoalan ini, BuddyKu dapat menjadi sumber literasi baru yang menarik, karena BuddyKu memberikan informasi bukan hanya karena dapat dibuka melalui smartphone tapi BuddyKu juga mengolah informasi dalam berbagai bentuk bukan hanya melalui tulisan yang cenderung membosankan bagi beberapa individu. Bentuk literasi lainnya ini berupa video dan grafis yang dapat dinikmati oleh pengguna.
Literasi visual yakni video berada didalam fitur Tustel BuddyKu, dimana setiap pengguna dapat menambah wawasan melalui video-video yang diupload dalam BuddyKu tanpa adanya pungutan biaya.
Video yang dibagikan didalamnya pun memiliki kategori yang beragam, dan dapat dipilih sesuai minat dan kesukaan pengguna. Contohnya: video tutorial untuk membuat sebuah html dalam internet atau video pembahasan mengenai teknik dan cara melatih skill berkomunikasi kepada orang lain dan lain sebagainya. Selain dapat menambah literasi dengan mengakses informasi melalui video Tustel, pengguna juga dapat menjadi seorang kreator dalam Tustel BuddyKu untuk membuat video dengan topik yang mereka disukai dan dikuasai.
“Karena memahami gak semua orang suka baca tulisan, BuddyKu menyediakan fitur Tustel yakni video-video berisi informasi beragam untuk menambah wawasan yang pengguna butuhkan dan juga karena terkurasi informasi yang dikemas tersebut udah pasti anti hoax.” Ujar Prima Sabrina, Produser di BuddyKu
(wbs)