3 Lokasi Laut Penghubung Dua Perairan yang Tidak Bercampur, Nomor Terakhir Dekat Indonesia
loading...
A
A
A
Seluruh tepi Teluk Alaska dikelilingi oleh keanekaragaman hayati, baik hutan, pegunungan, serta gletser tinggi. Para ahli yang menganalisis berdasarkan sudut pandang meteorologi, menyebutkan Teluk Alaska menjadi laut pembangkit badai.
Dengan keanekaragamannya, tak heran jika perairan pada Teluk Alaska pun beragam, di sana terdapat pertemuan perairan dari laut Bering dan Samudra Pasifik, serta air dari lelehan gletser. Jadi ketiganya tidak bercampur karena tingkat salinitasnya serta massa jenis air laut yang berbeda-beda.
3. Tanjung Reingga
![3 Lokasi Laut Penghubung Dua Perairan yang Tidak Bercampur, Nomor Terakhir Dekat Indonesia]()
Tanjung Reingga berada di Selandia Baru, menjadi salah satu lokasi pertemuan dua perairan, yang tidak tercampur, yakni Laut Tasman dan Samudra Pasifik. Penyebabnya sama, yaitu kedua perairan memiliki tingkat salinitas, massa jenis air, serta keanekaragaman flora dan fauna yang berbeda.
(MG/Afridha Khalila)
Dengan keanekaragamannya, tak heran jika perairan pada Teluk Alaska pun beragam, di sana terdapat pertemuan perairan dari laut Bering dan Samudra Pasifik, serta air dari lelehan gletser. Jadi ketiganya tidak bercampur karena tingkat salinitasnya serta massa jenis air laut yang berbeda-beda.
3. Tanjung Reingga

Tanjung Reingga berada di Selandia Baru, menjadi salah satu lokasi pertemuan dua perairan, yang tidak tercampur, yakni Laut Tasman dan Samudra Pasifik. Penyebabnya sama, yaitu kedua perairan memiliki tingkat salinitas, massa jenis air, serta keanekaragaman flora dan fauna yang berbeda.
Baca Juga
(MG/Afridha Khalila)
(wib)