Dilapisi Karet Medusa Anti-Sonar, Kapal Selam Nuklir Rusia Jadi Semakin Senyap

Rabu, 07 September 2022 - 18:16 WIB
loading...
Dilapisi Karet Medusa...
Rusia mengaplikasikan teknologi terbaru karet Medusa untuk melapisi dua kapal selam bertenaga nuklir kelas Borei dan kelas Yassen. Foto/BulgarianMilitary/Wikimedia
A A A
MOSKOW - Rusia mengaplikasikan teknologi terbaru karet Medusa untuk melapisi dua kapal selam bertenaga nuklir kelas Borei dan kelas Yassen. Karet khusus berteknologi canggih ini mampu meredam suara dari dalam kapal selam dan anti-sonar, sehingga membuat semakin senyap dan sulit terdeteksi.

Informasi tersebut berasal dari media Rusia Izvestia yang bekerja di Kementerian Pertahanan. Dikutip dari laman Bulgarian Military, Rabu (7/9/2022), saat ini, kedua kapal selam itu sedang dalam proses pengerjaan.

Kapal selam kelas Borei diproyeksikan menjadi pembawa rudal jelajah, mirip dengan kapal selam kelas Ohio milik Amerika Serikat (AS). Hal serupa juga berlaku untuk kapal selam kelas Yassen. Kedua kelas kapal selam digerakkan dengan tenaga nuklir.



Lapisan baru dengan karet khusus dengan teknologi terbaru untuk kedua kapal selam itu disebut karet Medusa. Karet khusus ini memiliki dua fungsi, pertama melindungi suara yang berasal dari dalam kapal selam atau mematikan suara kapal selam. Kedua secara signifikan mampu mengurangi pantulan sonar musuh.

Mantan komandan kapal induk rudal kapal selam Rusia Igor Kurdin mengaku tidak terkejut dengan keputusan Kementerian Pertahanan Rusia menjadikan kapal selam kelas Yassen dan Borei menjadi yang pertama menerima lapisan baru karet Medusa. “Kapal selam Rusia yang paling berharga harus dilengkapi terlebih dahulu,” katanya reporter dari Izvestia.

Kapal selam kelas Yassen kelas Borei adalah masa depan armada kapal selam Rusia. Diketahui kapal selam 955 Borei dan 955A Borei-A saat ini sedang dibangun di Rusia. Para ahli mengatakan kapal selam kelas Borei menjadi kekuatan utama armada nuklir Rusia.

Setiap kapal selam akan membawa 16 rudal balistik antarbenua R-30 Bulava. Setiap rudal R-30 Bulava dilengkapi dengan beberapa hulu ledak nuklir.



Kapal selam kelas Yassen saat ini sedang dibangun sesuai dengan proyek baru, Yassen-M, yang lebih modern. Kapal selam ini sanggup menembakkan berbagai rudal jelajah sehingga mampu melawan target di laut, pantai, atau darat. Beberapa analis menyebutkan kapal selam kelas ini akan menjadi pembawa rudal hipersonik Zirkon.
Dilapisi Karet Medusa Anti-Sonar, Kapal Selam Nuklir Rusia Jadi Semakin Senyap


Komandan Divisi Kapal Selam ke-31 Armada Utara, Laksamana Muda Stepan Kelbas, membandingkan kehadiran kapal selam dalam operasi militer sebagai permainan kucing dan tikus. Setiap kapal selam berusaha mencari kapal selam musuh, jadi perlu dilakukan secara senyap tanpa menimbulkan keributan.

Kelbas mengatakan tujuan utama kapal selam dalam medan perang adalah untuk mengantisipasi kapal selam lawan pembawa rudal, karena sanggup menembakkan 16 rudal balistik. Meskipun kapal selam Rusia akan menerima lapisan karet Medusa, benturan apa pun termasuk dengan batu, dasar laut, atau kapal selam lain dapat merusaknya, sehingga membuatnya mudah dideteksi.

“Bahkan jika ada kontak dengan kapal selam musuh, kita harus memulihkan siluman secepat mungkin, menggunakan setiap kesempatan: menghindari area yang mencurigakan, bersembunyi di mana saja, menggunakan balok es, suara biologis makhluk hidup yang hidup di semak belukar,” kata Kelbas di depan Izvestia.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Komponen Roket Luar...
Komponen Roket Luar Angkasa Rusia Jatuh ke Bumi
Rusia Kembali Denda...
Rusia Kembali Denda Google karena Tidak Taat Aturan
Bulan dalam Posisi Berbahaya,...
Bulan dalam Posisi Berbahaya, WMF Ungkap Masalahnya
Jamur Cladosporium Sphaerospermum...
Jamur Cladosporium Sphaerospermum Divonis Memakan Radiasi Nuklir Chernobyl
Reaktor Nuklir ARC Mirip...
Reaktor Nuklir ARC Mirip Teknologi Iron Man Hadir di AS
Iran Cabut Pembatasan...
Iran Cabut Pembatasan Akses ke WhatsApp dan Google Play
Rusia Siap Hadirkan...
Rusia Siap Hadirkan Vaksin Kanker untuk Dibagikan Gratis
Vladimir Putin Akui...
Vladimir Putin Akui Kecanggihan Sistem Rudal Oreshnik Meminimalisir Penggunaan Nuklir
Kenapa Hiroshima dan...
Kenapa Hiroshima dan Nagasaki Bisa Dihuni Manusia Sedangkan Chernobyl Tidak
Rekomendasi
Rapor Merah Bursa Saham...
Rapor Merah Bursa Saham Sepekan: IHSG Ambles 1,81%, Kapitalisasi Pasar Turun Rp215 T
Israel Tolak Tawaran...
Israel Tolak Tawaran Hamas Bebaskan Tawanan Israel-Amerika
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Timnas Indonesia vs Australia yang Kehilangan 6 Starternya
Berita Terkini
Telkomsel Prestige SkyEase...
Telkomsel Prestige SkyEase Bikin Terbang ala Sultan: Dijemput, Dimanja di Lounge, Diantar ke Pesawat
19 jam yang lalu
Cara Mengatasi Ghost...
Cara Mengatasi Ghost Touch di HP realme, Perhatikan!
19 jam yang lalu
Siapkah Pendidik di...
Siapkah Pendidik di Indonesia Hadapi Era Kecerdasan Buatan/AI?
19 jam yang lalu
5 Negara yang Alami...
5 Negara yang Alami Gerhana Bulan Total di Bulan Maret 2025, dari Benua Amerika hingga Afrika
20 jam yang lalu
Google Chrome Akan Hilang...
Google Chrome Akan Hilang dari Perangkat Android?
20 jam yang lalu
Patogen Misterius yang...
Patogen Misterius yang Dikaitkan dengan Kutukan Mumi Terkuak
1 hari yang lalu
Infografis
Kapal Induk Nuklir Harry...
Kapal Induk Nuklir Harry S Truman AS Tabrakan dengan Kapal Kargo
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved