Jika Data Pribadi Terlanjur Bocor, Pengamat: Berdoa Kepada Tuhan

Minggu, 28 Agustus 2022 - 14:43 WIB
loading...
Jika Data Pribadi Terlanjur Bocor, Pengamat: Berdoa Kepada Tuhan
Kebocoran data pribadi berisiko untuk disalahgunakan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Pakar keamanan siber dan pendiri Vaksincom Alfons Tanujaya menyebut bahwa tidak ada yang bisa dilakukan oleh korban kebocoran data pribadi selain berdoa. ”Agar data pribadi kita yang bocor itu tidak disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” katanya.

Seperti diketahui, dugaan kebocoran data berturut-turut dialami oleh sejumlah perusahaan pelat merah. Mulai PLN, IndiHome, hingga Jasa Marga.

Alfons mengatakan, jika data yangbocor adalah data kredensial , maka hal pertama yang harus dilakukan adalah segera mengganti password.

Atau, jika akun tersebut sudah mengaktifkan perlindungan TFA (Two Factor Authentication) atau otentikasi dua faktor yang digabungkan dengan OTP (One Time Password), maka akun tersebut sebenarnya masih relatif aman meski kredensialnya bocor.

Tetapi, jika data yang bocor adalah data lain yang sifatnya rahasia seperti data kependudukan atau data pribadi yang sangat rahasia, maka Alfons menyebut bahwa satu-satunya hal terbaik yang dapat dilakukan adalah berdoa kepada Tuhan YME. ”Supaya datanya yang sudah bocor dan tersebar itu tidak disalahgunakan. Juga semoga pengelola data yang bocor tersebut kembali ke jalan yang benar mengelola data dengan bertanggung jawab,” ungkapnya.

Menurut Alfons, Big Data adalah amanah dan bukan berkah. ”Jika Big Data itu dianggap sebagai berkah dan dieksploitasi dengan semena-mena dan tidak dijaga, maka yang terjadi adalah musibah,” ungkapnya.

Terkait data pengguna IndiHome yang bocor dan disebarkan di situs breached, Alfons mengatakan bahwa Vaksincom telah menganalisa file dengan nama "metranet_log.csv" yang berukuran 16.79 GB dengan jumlah data sebanyak 26,7 juta baris dan 12 kolom.



”Data tersebut adalah data history browsing tahun 2018 dan 2019 sebanyak 26.730.797 baris dan selain mengandung data waktu browsing, situs yang dikunjungi dan mayoritas memiliki data tambahan seperti Jenis kelamin, Nama Lengkap dan NIK.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2929 seconds (0.1#10.140)