Produksi dan Pengiriman Smartphone Global Menurun Akibat Inflasi

Sabtu, 30 Juli 2022 - 07:04 WIB
loading...
Produksi dan Pengiriman...
Sebuah kapal kontainer melewati Golden Gate. Produksi dan pengiriman smartphone mengalami penurunan pada kuartal keempat secara berturut-turut karena inflasi. Foto/Cnet
A A A
NEEDHAM - Produksi dan pengiriman smartphone mengalami penurunan pada kuartal keempat secara berturut-turut karena inflasi . International Data Corporation (IDC) mengatakan pengiriman telepon selular pada kuartal kedua 2022 turun 8,7% dari tahun ke tahun.

IDC, perusahaan analis yang berpusat di Needham, Massachusetts, Amerika Serikat (AS), karena inflasi mulai mempengaruhi pengeluaran konsumen di pasar ponsel. Produsen telepon membuat lebih sedikit telepon karena konsumen menunda membeli yang baru.

“Apa yang dimulai industri dengan membatasi pasokan awal tahun ini, telah berubah menjadi pasar yang dibatasi permintaan,” kata Nabila Popal, direktur riset IDC dalam siaran pers yang dikutip SINDOnews dari laman cnet.com, Sabtu (30/7/2022).



Pengiriman ponsel global turun 8,7% dari tahun ke tahun, atau turun menjadi 286 juta unit terjual pada kuartal kedua 2022. Angka itu bahkan lebih rendah dari yang diharapkan, datang 3,5% di bawah perkiraan analis.

Penurunan itu tidak universal, penurunan permintaan terbesar pada kuartal kedua 2022 berasal dari China, yang mengalami penurunan pengiriman 14,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sebaliknya, wilayah Asia Pasifik tanpa China mengalami penurunan penjualan 2,2%, dan hampir semua wilayah lainnya mengalami "penurunan satu digit rendah hingga menengah."

Faktor lain juga mempengaruhi penjualan ponsel di wilayah Eropa Tengah dan Timur yang hanya menyumbang 6% dari pengiriman telepon global. Perang di Ukraina telah menyebabkan pengiriman telepon turun lebih dari sepertiga di wilayah tersebut.



Penurunan tersebut tidak mengubah peringkat pengiriman teratas di antara produsen pada kuartal kedua 2022. Samsung mengirimkan paling banyak dengan 62,4 juta ponsel atau 21,8% dari pangsa global, sementara Apple mengirimkan paling banyak kedua dengan 44,6 juta atau 15,6%.

Keduanya menjual lebih banyak ponsel pada kuartal tersebut dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan besar di China menyebabkan perubahan yang lebih dramatis untuk Xiaomi, Vivo dan Oppo, yang semuanya mengirimkan lebih dari 20% ponsel lebih sedikit daripada periode yang sama pada tahun 2021.

Popal memperkirakan permintaan akan meningkat di beberapa wilayah di akhir tahun, tetapi perkiraan pengiriman untuk sisa tahun ini akan turun secara keseluruhan, setidaknya sampai kondisi berubah. “Kami percaya bahwa pengurangan apa pun hari ini bukanlah permintaan yang hilang, tetapi hanya menahan diri untuk di waktu ke depan,” katanya.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2790 seconds (0.1#10.140)