Twitter Gugat India karena Kelabakan Ikuti Aturan Ujaran Kebencian

Rabu, 06 Juli 2022 - 11:10 WIB
loading...
Twitter Gugat India karena Kelabakan Ikuti Aturan Ujaran Kebencian
Pertarungan Twitter dengan pemerintah India berlanjut ke babak baru karena adanya gugatan. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Twitter kelabakan dengan aturan ketat India soal ujaran kebencian. Kini mereka menggugat India agar tidak kerepotan lagi.

Peristiwa bermula saat India menerapkan aturan yang melarang pengguna sosial media melakukan ujaran kebencian. Salah satu ekses dari aturan itu mereka meminta Twitter membredel beberapa unggahan dan pengguna sosial media yang ketahuan melanggar aturan.

Parahnya pemerintah India justru bersikap reaktif. Mereka pada Mei 2022 lalu malah langsung menggerebek kantor Twitter India. Tindakan itu membuat Twitter kecewa.

Hanya saja menurut The Verge, Twitter akhirnya menuruti keinginan pemerintah India dengan menghapus seluruh unggahan bernada kebencian . Termasuk memblokir beberapa pengguna yang disebutkan pemerintah India jadi pusat penyebar kebencian.



Twitter Gugat India karena Kelabakan Ikuti Aturan Ujaran Kebencian


Hanya saja Tiwtter justru tidak mau tinggal diam. Perusahaan yang berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat itu malah menggugat pemerintah India atas aturan tersebut.

Mereka tidak ingin ada lagi permintaan untuk menghapus unggahan atau membredel akun-akun yang ada di Twitter. Termasuk tidak lagi ada penggerebekan kantor. Dalam gugatannya secara umum Tiwtter mengaku telah mematuhi undang-undang setempat tentang ujaran kebencian.



Sementara Menteri Komunikasi India Ashwini Vaishnaw mengatakan penting untuk meminta pertanggungjawaban media. Menurutnya perusahaan mana pun, di sektor apa pun, mereka harus mematuhi hukum India. "Akuntabilitas media sosial sudah menjadi pertanyaan yang valid secara global. Ini penting untuk dimintai pertanggungjawabannya, yang pertama dimulai dari self-regulation, kemudian regulasi industri, baru disusul regulasi pemerintah,” ujarnya.

Disebutkan The Week saat ini jumlah pengguna Twitter di India mencapai 24 juta orang. Di saat yang sama Twitter justru telah menerima 17.000 permintaan selama Januari 2012 hingga Januari 2021 dari pemerintah India untuk memberedel akun-akun di Twitter yang dianggap menyuarakan ujaran kebencian.

Saat ini sudah ada 1.600 pengguna dan 3.800 cuitan yang sudah dihapus Twitter. Selain itu sebanya 6.300 pengguna masih dalam pengawasan ketat.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1598 seconds (0.1#10.140)