Apa Arti Enkripsi End to End di WhatsApp? Bisakah Kirim Pesan Rahasia?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Arti enkripsi end to end di WhatsApp penting diketahui mengingat banyaknya kasus kebocoran data dan pesan pengguna lewat aplikasi pesan sosial.
WhatsApp memang memiliki sistem enkripsi end-to-end (E2EE). Fungsinya, untuk menjaga data yang dikirim lewat pesan WhatsApp tetap aman dan tidak bisa diketahui orang lain.
Lewat sistem enkripsi end-to-end, hanya pengirim dan orang yang dikirimkan pesan yang mengetahui isi pesannya. Artinya, pihak lain tidak bisa mengintip ataupun membaca data yang dienkripsi. Itu, termasuk pemerintah, pihak WhatsApp sendiri, juga para peretas.
Bagaimana cara kerjanya? WhatsApp menggunakan teknologi yang disebut signal protocol. Dengan teknologi tersebut, proses enkripsi dilakukan langsung di telepon pengguna. Kunci pribadi tetap bersama pengguna. Sedangkan, kunci publik ditransfer ke penerima melalui server WhatsApp.
Jadi, server hanya dipakai untuk mengirimkan pesan terenkripsi. Artinya, pesan hanya bisa dibuka oleh kunci pribadi penerima. Tidak ada pihak ketiga yang bisa membaca pesan yang dienkripsi.
Enkripsi sendiri merupakan metode yang memungkinkan sebuah informasi dikunci. Caranya, informasi tersebut diubah ke dalam kode acak rahasia sehingga tidak bisa dibaca.
Tingkat kesulitan yang tinggi untuk membuka enkripsi (hampir tidak mungkin), membuat enkripsi menjadi sistem keamanan yang banyak dipakai saat ini. Terutama, untuk melindungi berbagai data-data penting dan sensitif.
Nah, dengan adanya end-to-end encryption atau enkripsi dari ujung ke ujung, maka pesan yang dikirim antar dua belah pihak tidak bisa dibaca, diintervensi, atau dibuka oleh orang lain.
Pengguna WhatsApp tidak perlu melakukan apapun, sebab fitur enkripsi end to end sudah aktif dengan sendirinya saat mereka sedang berkirim pesan. Bahkan, yang terbaru, backup atau salinan data WhatsApp di Google Drive juga terenkripsi otomatis.
WhatsApp memang memiliki sistem enkripsi end-to-end (E2EE). Fungsinya, untuk menjaga data yang dikirim lewat pesan WhatsApp tetap aman dan tidak bisa diketahui orang lain.
Lewat sistem enkripsi end-to-end, hanya pengirim dan orang yang dikirimkan pesan yang mengetahui isi pesannya. Artinya, pihak lain tidak bisa mengintip ataupun membaca data yang dienkripsi. Itu, termasuk pemerintah, pihak WhatsApp sendiri, juga para peretas.
Bagaimana cara kerjanya? WhatsApp menggunakan teknologi yang disebut signal protocol. Dengan teknologi tersebut, proses enkripsi dilakukan langsung di telepon pengguna. Kunci pribadi tetap bersama pengguna. Sedangkan, kunci publik ditransfer ke penerima melalui server WhatsApp.
Jadi, server hanya dipakai untuk mengirimkan pesan terenkripsi. Artinya, pesan hanya bisa dibuka oleh kunci pribadi penerima. Tidak ada pihak ketiga yang bisa membaca pesan yang dienkripsi.
Enkripsi sendiri merupakan metode yang memungkinkan sebuah informasi dikunci. Caranya, informasi tersebut diubah ke dalam kode acak rahasia sehingga tidak bisa dibaca.
Tingkat kesulitan yang tinggi untuk membuka enkripsi (hampir tidak mungkin), membuat enkripsi menjadi sistem keamanan yang banyak dipakai saat ini. Terutama, untuk melindungi berbagai data-data penting dan sensitif.
Nah, dengan adanya end-to-end encryption atau enkripsi dari ujung ke ujung, maka pesan yang dikirim antar dua belah pihak tidak bisa dibaca, diintervensi, atau dibuka oleh orang lain.
Pengguna WhatsApp tidak perlu melakukan apapun, sebab fitur enkripsi end to end sudah aktif dengan sendirinya saat mereka sedang berkirim pesan. Bahkan, yang terbaru, backup atau salinan data WhatsApp di Google Drive juga terenkripsi otomatis.
(dan)