Malas Baca Deskripsi, Pembeli Mengira Dummy iPhone 13 Pro Max Rp300 Ribu HP Asli

JAKARTA - Membaca deskripsi produk adalah salah satu hal wajib sebelum membeli produk online yang aman. Lainnya itu, bisa bertanya langsung terkait ketersediaan dan fitur produk ke pembelinya, membandingkan beberapa lapak, cek performa toko, hingga membaca testimoni pembeli.

Fenomena ini terjadi di marketplace Shopee . Tepatnya, di salah satu lapak yang menjual ponsel Dummy iPhone 13 Pro Max dengan harga Rp349.000. Dari total 57 barang terjual, uniknya rata-rata testimoni pembeli mengaku merasa tertipu. Karena mereka berharap mendapatkan iPhone asli.

Padahal, tidak hanya penjual sudah memberikan keterangan di judul menggunakan kata “Dummy”. Juga sudah menjelaskannya di deskripsi terkait produk dan fungsinya.

“Dummy iPhone 13 Pro Max 1:1 Black Screen High Quality Material. Layar depan hitam, bisa pura-pura baterai habis di depan orang. HP buat pajangan etalase toko, unboxing video, hadiah ulang tahun, hingga konten video TikTok, YouTube, atau objek fotografi,” tulisnya.

HP dummy atau replika memang dirancang sama persis dengan HP aslinya. Tapi, tentu saja tidak bisa digunakan. Karena HP-nya mati dan tidak memiliki daya. Benar-benar tidak bisa dipakai sama sekali. Harganya pun sangat murah. Jika iPhone 13 Pro Max bisa dibanderol Rp24 juta, maka harga HP dummy-nya cukup Rp200 ribu-Rp400 ribu. Dibedakan dari desain dan kualitas bahannya.

Sayangnya, tidak semua pembelanja online teliti saat membeli produk. Bahkan, deskripsi produk tidak dibaca. Pembeli dengan akun Slimemaskerzahra mengaku menyesal karena mengira akan mendapatkan ponsel asli dengan harga Rp349.000. ”Nyesel banget. Kirain HP beneran. Ternyata Cuma HP Pajangan. Rp349.000 nggak layak. Nyesel seumur hidup beli HP online. Lain kali kalian yang belum order lihat deskripsi toko. Jangan sampai nyesel seperti aku,” katanya.


Pembeli lain Agnesya memberi rating bintang satu. Bahkan, karena penasaran ia juga membongkar isi jeroan iPhone dummy tersebut.
”Saya kira beneran, tapi ternyata bohongan. Nggak ada mesinnya. Hanya besi doang di dalamnya. Saya kecewa saya kira beneran. Ternyata besi doang,” protesnya.

Banyak juga pembeli yang komplain serupa di testimoni. ”HP tidak bisa menyala. Bagaimana ini, yang jualan benerin dong. Jangan menipu pembeli,” tulispembeli lainnya.

Komentar warganet di media sosial beragam. Rata-rata menyalahkan pembeli yang tidak membaca informasi secara utuh.

”Orang seperti ini pasti malas belajar Bahasa Indonesia waktu sekolah,” tutur Sinestrea. ”Betul Indonesia darurat membaca seperti hasil survei yang dibagikan oleh Microsoft,” beber Muhammad Pangestu.



Namun, ada juga warganet yang mencurigai penjual yang memanfaatkan ketidaktahuan pembeli. ”Seharusnya seller (penjual) saat menerima order selalu konfirmasi dulu ke pembeli bahwa yang dijual adalah HP dummy. Jangan asal terima duit,” katanya.