Sutradara Andri Cung Buka Rahasia Bikin Web Series lewat Smartphone
loading...
A
A
A
JAKARTA - My New Rules of Journey adalah episode pertama web series arahan sutradara Andri Cung yang disyut sepenuhnya menggunakan Galaxy S22 Ultra 5G. Total ada 4 episode yang dapat disaksikan di Vidio dan channel YouTube resmi Samsung Indonesia.
”Tahun lalu Galaxy Movie Studio membuat film pendek Konfabulasi. Tahun ini, kami bikin web series My New Rules of Journey dengan proses shooting lebih panjang dan menantang karena dilakukan di alam,” beber Andi Airin, Head of MX Marketing, Samsung Electronics Indonesia.
Sutradara Andri Cung mengatakan, Galaxy S22 Series 5G memiliki kemampuan sinematografi smartphone di level tertinggi di kelas flagship. ”Perangkat tersebut memberi saya peluang untuk lebih kreatif dalam menentukan angle dan adegan karena bentuknya kompak, ringan, juga fleksibel,” bebernya.
Beberapa teknologi yang ia manfaatkan, antara lain Cinematic Camera Movement, Auto Framerate hingga Nightography untuk menangkap alam Sumba. ”Galaxy S22 Ultra 5G memberi keseimbangan antara kualitas dan efisiensi,” beber Andri.
Terkait web series My New Rules of Journey , menurut Andri memiliki konsep discovery. ”Di setiap perjalanan, kita bisa belajar hal baru,” bebernya.
Andri lantas membeberkan teknik dan fitur yang ia gunakan di Galaxy S22 Ultra 5G untuk membuat video sinematik. Berikut penjelasannya:
Cinematic Camera Movement
Salah satu tantangan Andri dalam membuat web series ini adalah latarnya yang di alam. Jadi, ia perlu banyak merekam dalam kondisi bergerak. Mulai mengikuti para pemain yang berjalan menjelajahi Sumba, mengikuti para pemain berlarian bersama anak-anak di kampung adat, hingga merekam saat berada di dalam mobil.
Disini ia menggunakan teknologi Cinematic Camera Movement agar rekaman tidak shaky atau goyang. ”Jadi setiap rekaman hasilnya smooth, stabil, dan minim getaran,” ujarnya.
Auto Framerate
Teknologi ini memungkinkan Galaxy S22 Ultra 5G bisa tetap merekam dibawah sinar matahari langsung. Foto: dok Samsung
Tantangan dari alam Sumba yang dihadapi Andri adalah mataharinya yang cukup terik. Dampaknya, hasil rekaman berpotensi overexposure. ”Untungnya, Galaxy S22 Ultra 5G punya Auto Framerate untuk mendapat tingkat kecerahan sesuai ketika merekam. Termasuk saat di bawah terik matahari,” ujarnya.
Dalam hal ini, Auto Framerate mampu menyesuaikan FPS dan shutter speed terhadap kondisi cahaya untuk mendapat tingkat kecerahan dan detail lebih baik. Sehingga alam Sumba seperti Bukit Tenau hingga Pantai Walakiri bisa diabadikan dengan sangat baik.
Nightography
Selain alam, waktu juga jadi tantangan bagi Andri. “Golden hour itu waktunya sangat pendek karena hanya dalam hitungan menit, momen bisa hilang,” ucap Andri. Untungnya, keberadaan Nightography membantu Andri merekam sunset dengan cantik.
Fitur Nightography disebut Andri memungkinkan para filmmaker lebih memaksimalkan pencahayaan alami di lingkungan sekitar. Khususnya saat keadaan minim cahaya atau low light.
Baterai
Keterbatasan waktu yang dimiliki membuatnya harus shooting dari pagi sampai malam. Untungnya baterai Galaxy S22 Ultra 5G cukup awet, sehingga proses shooting tidak terhambat. Layar Dynamic AMOLED 2X dengan format HDR10+ milik Galaxy S22 Ultra juga sangat membantu untuk melihat hasil rekaman dengan kualitas terbaik.
Mode Pro
Selama shooting di Sumba, Andri menggunakan Mode Pro untuk merekam. Menurutnya, ini salah satu pilihan yang bisa diterapkan. ”Dengan Mode Pro, kita bisa memiliki keleluasaan dalam mengatur ISO, shutter speed, hingga white balance,” katanya. Di Mode Pro itu pula, Andri bisa mengatur mikropon mana yang akan digunakan untuk menangkap suara.
”Tahun lalu Galaxy Movie Studio membuat film pendek Konfabulasi. Tahun ini, kami bikin web series My New Rules of Journey dengan proses shooting lebih panjang dan menantang karena dilakukan di alam,” beber Andi Airin, Head of MX Marketing, Samsung Electronics Indonesia.
Sutradara Andri Cung mengatakan, Galaxy S22 Series 5G memiliki kemampuan sinematografi smartphone di level tertinggi di kelas flagship. ”Perangkat tersebut memberi saya peluang untuk lebih kreatif dalam menentukan angle dan adegan karena bentuknya kompak, ringan, juga fleksibel,” bebernya.
Beberapa teknologi yang ia manfaatkan, antara lain Cinematic Camera Movement, Auto Framerate hingga Nightography untuk menangkap alam Sumba. ”Galaxy S22 Ultra 5G memberi keseimbangan antara kualitas dan efisiensi,” beber Andri.
Terkait web series My New Rules of Journey , menurut Andri memiliki konsep discovery. ”Di setiap perjalanan, kita bisa belajar hal baru,” bebernya.
Andri lantas membeberkan teknik dan fitur yang ia gunakan di Galaxy S22 Ultra 5G untuk membuat video sinematik. Berikut penjelasannya:
Cinematic Camera Movement
Salah satu tantangan Andri dalam membuat web series ini adalah latarnya yang di alam. Jadi, ia perlu banyak merekam dalam kondisi bergerak. Mulai mengikuti para pemain yang berjalan menjelajahi Sumba, mengikuti para pemain berlarian bersama anak-anak di kampung adat, hingga merekam saat berada di dalam mobil.
Disini ia menggunakan teknologi Cinematic Camera Movement agar rekaman tidak shaky atau goyang. ”Jadi setiap rekaman hasilnya smooth, stabil, dan minim getaran,” ujarnya.
Auto Framerate
Teknologi ini memungkinkan Galaxy S22 Ultra 5G bisa tetap merekam dibawah sinar matahari langsung. Foto: dok Samsung
Tantangan dari alam Sumba yang dihadapi Andri adalah mataharinya yang cukup terik. Dampaknya, hasil rekaman berpotensi overexposure. ”Untungnya, Galaxy S22 Ultra 5G punya Auto Framerate untuk mendapat tingkat kecerahan sesuai ketika merekam. Termasuk saat di bawah terik matahari,” ujarnya.
Dalam hal ini, Auto Framerate mampu menyesuaikan FPS dan shutter speed terhadap kondisi cahaya untuk mendapat tingkat kecerahan dan detail lebih baik. Sehingga alam Sumba seperti Bukit Tenau hingga Pantai Walakiri bisa diabadikan dengan sangat baik.
Nightography
Selain alam, waktu juga jadi tantangan bagi Andri. “Golden hour itu waktunya sangat pendek karena hanya dalam hitungan menit, momen bisa hilang,” ucap Andri. Untungnya, keberadaan Nightography membantu Andri merekam sunset dengan cantik.
Fitur Nightography disebut Andri memungkinkan para filmmaker lebih memaksimalkan pencahayaan alami di lingkungan sekitar. Khususnya saat keadaan minim cahaya atau low light.
Baterai
Keterbatasan waktu yang dimiliki membuatnya harus shooting dari pagi sampai malam. Untungnya baterai Galaxy S22 Ultra 5G cukup awet, sehingga proses shooting tidak terhambat. Layar Dynamic AMOLED 2X dengan format HDR10+ milik Galaxy S22 Ultra juga sangat membantu untuk melihat hasil rekaman dengan kualitas terbaik.
Mode Pro
Selama shooting di Sumba, Andri menggunakan Mode Pro untuk merekam. Menurutnya, ini salah satu pilihan yang bisa diterapkan. ”Dengan Mode Pro, kita bisa memiliki keleluasaan dalam mengatur ISO, shutter speed, hingga white balance,” katanya. Di Mode Pro itu pula, Andri bisa mengatur mikropon mana yang akan digunakan untuk menangkap suara.
(dan)